Foto : IST
MEDANHEADLINES.COM – Kau pernah mendengar istilah Tabula Rasa? Gagasan yang sudah lahir pada abad 17, yang dicetuskan seorang filsuf empirisme, John Locke. Kau tahu apa artinya, bukan? Dalam bahasa latin, Tabula Rasa adalah kertas kosong, dan pertama kali manusia lahir dibaratkan seperti itu.
Pertama kali manusia menghirup udara di dunia, manusia ibarat kertas kosong ataupun kanvas putih, yang siap dicoret dengan berbagai pengalaman hidup. Kau bisa melukiskan apapun dalam setiap perjalanan hidupmu. Tentunya, kau akan suka lukisan yang penuh warna.
Baca Juga : Aku, Sepatu dan Jodoh
Setiap yang melekat dalam diri kita, diperoleh dari setiap pengalaman hidup. Dikumpulkan melalui panca indera, sedikit demi sedikit, dan diinternalisasikan dalam diri, melekat dalam tubuh, tersimpan dalam memori otak dan bisa membentuk karakter.
Dari hal ini, kau harus tahu, jangan ada kata minder akan kemampuan dirimu. Kau bisa lebih jika kau mau berbuat, dan mengasah. Karena yang kau lihat kini hebat, diawali sama sepertimu, seakan Tabula Rasa.
Warna-warni kehidupanmu, disebabkan mayoritas faktor internalmu, sebab kau lah yang memilih jalan hidupmu. Adapun faktor-faktor eksternal, hanyalah rangsangan untukmu dalam berpikir, dan kau punya kemandirian bersikap dalam menentukan pilihan hidupmu.
Baca Juga : Cinta Tak Pernah Putus, Selama Masih Terendus, Pusss!
Setiap yang dilalui, pastinya meninggalkan berbagai cerita, yang bisa dijadikan bekal untuk menjalani kehidupan selanjutnya. Ya, tidak semua coretan yang kau goreskan dalam Tabula Rasa, berakhir sesuai dengan harapanmu.
Namun, bukan berarti kau stagnan dan berdiam dengan itu. Kau masih bisa melukiskan hal lain, mewarnai hal lain yang bisa berdampak positif dalam hidupmu.
Coretanmu yang tidak baik, bisa dijadikan pembelajaran, agar coretan berikutnya bisa lebih baik. Apabila coretanmu sudah bagus, kau bisa juga mencoret lebih bagus dari itu. Sebab, semua adalah kemauan, jika kau mau, maka yakinlah pasti bisa. Tentunya dengan usaha dan kerja keras.
Ya, semua kita diawali dengan hal yang sama, dan selanjutnya merupakan pilihan setiap individu masing-masing.
Penulis : Ryan Achdiral Juskal