Update Vaksinasi Covid-19 : Sudah 57 Juta Penduduk Indonesia Telah Vaksin Kedua

Ilustrasi vaksinasi Covid-19 untuk anak. (Dok. Ema/Suara.com)

MEDANHEADLINES.COM – Pemerintah menargetkan 208.265.720 warga mendapatkan Vaksinasi Covid-19 supaya membentuk kekebalan komunitas atau herd immunity. Dalam upayanya, pemerintah telah memberikan vaksinasi dosis kedua kepada 57.409.303 orang.

Jumlah tersebut diperoleh setelah ada 500.639 warga yang baru mendapatkan vaksin dosis kedua. Hal tersebut dilaporkan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Minggu (10/10/2021).



Sementara itu, penduduk yang telah divaksin dosis pertama paling terbaru ada sebanyak 686.187 orang.

Dengan demikian, jumlah penduduk yang mendapatkan suntik vaksin pertama ialah 100.059.481 orang yang sudah disuntik vaksin dosis pertama.

Lebih lanjut, pemerintah juga memberikan vaksin ketiga atau booster khusus untuk tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19. Sejauh ini sudah ada 1.015.463 orang yang memperoleh booster.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, 94 juta orang Indonesia telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama per Senin (4/10/2021).

Ia bahkan mengklaim, pemerintah bisa memberikan vaksin hingga lebih dari 2 juta dosis per harinya.

“Kita juga sudah melampaui dua juta per hari di bulan September ini,” kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (4/10/2021).


Dengan upaya yang dilakukan oleh pemerintah tersebut, Indonesia sudah melakukan penyuntikan terhadap 148 juta penduduk. Indonesia kali ini menduduki ranking keenam secara global menurut jumlah penduduk yang telah divaksin.

“Kita naik satu tingkat karena menyusul Jepang yang ada di kisaran 80-an juta orang ya,” ujarnya.
Budi juga menerangkan, kalau pemerintah telah menerima 222 juta vaksin Covid-19. Sebanyak 193 juta diantaranya telah dikirim ke daerah dan 148 juta sudah disuntikan kepada penduduk.

Oeh karena itu, stok yang tersimpan masih ada sekitar 70 juta vaksin.

“Masih cukup banyak dan sekarang kita terus membicarakan bagaimana percepatan vaksinasi ini,” tuturnya.(red/suara.com)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.