Tim Pengabdian FKG USU Laksanakan Penyuluhan Dan Sikat Gigi Bersama Pada Siswa SD Yayasan Perguruan Al-Nashroh Deli Tua

Tim Pengabdian FKG USU Laksanakan Penyuluhan Dan Sikat Gigi Bersama Pada Siswa SD Yayasan Perguruan Al-Nashroh Deli Tua

MEDANHEADLINES.COM, Medan – Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara mengadakan kegiatan Pengabdian Masyarakat Mono Tahun Perintis di SD Yayasan Perguruan Al-Nashroh Deli Tua pada Sabtu, 04 November 2023.

Tema kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu “Edukasi Pemeliharaan Kebersihan Rongga Mulut Dalam Meningkatkan Kesehatan Gigi Siswa SD Yayasan Perguruan Al-Nashroh Deli Tua”, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran bagi siswa tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut serta edukasi teknik menyikat gigi yang baik dan benar secara mandiri di rumah.

Tim kegiatan pengabdian ini terdiri dari drg. Atika Resti Fitri, M.Sc sebagai ketua; serta drg. Yendriwati, M.Kes, Sp.OF, drg. Minasari, MM, dan drg. Cek Dara Manja, Sp.RKG(K) sebagai anggota pelaksana.

Berdasarkan data Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan 57,6% penduduk Indonesia mengalami masalah gigi dan mulut dan hanya sekitar 10,2% yang telah mendapatkan pelayanan medis.

Prevalensi gigi berlubang pada anak usia dini sangat tinggi (93%) dan hanya 7% anak yang bebas dari masalah gigi berlubang. Oleh karena itu, sangat perlu untuk mulai melakukan tindakan pencegahan gigi berlubang sejak dini.
Salah satu faktor penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut terutama karies (gigi berlubang) pada anak-anak adalah faktor kebiasaan yang berkaitan dengan pola makan. Anak-anak cenderung suka mengonsumsi makanan manis sebagai cemilan, terutama diantara waktu makan.

Selain itu, perilaku menyikat gigi secara teratur masih belum diterapkan pada anak, sehingga hal ini akan memperbesar resiko terjadinya gigi berlubang.

Acara ini dibuka dengan pembacaan doa dan kata sambutan dari kepala sekolah di area halaman sekolah. Ketua tim pengabdian masyarakat, drg. Atika Resti Fitri M.Sc mengatakan “Masih banyak masyarakat terutama anak-anak di daerah yang belum memahami sepenuhnya mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi sejak dini, sehingga kami merasa perlu dilakukan edukasi kepada mereka untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut ini, dengan harapan bahwa hal ini dapat mengurangi prevalensi karies gigi di masa yang akan datang”.

Kegiatan pengabdian ini dibagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama terdiri atas siswa kelas 1-3, sedangkan kelompok 2 meliputi siswa kelas 4-6. Sebelum kegiatan pengabdian dimulai, setiap siswa diberi bingkisan berupa paket sikat gigi, alat tulis dan makanan ringan. Selanjutnya, siswa kelas 4, 5 dan 6 diarahkan ke dalam kelas untuk mendapatkan edukasi/penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut melalui metode ceramah dilanjutkan dengan pemutaran video pembelajaran, dan diakhiri dengan sikat gigi bersama.

Para siswa juga diminta untuk mengerjakan soal pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan mereka setelah diberikan edukasi. Pada waktu yang bersamaan, siswa kelas 1, 2 dan 3 juga mendapatkan edukasi melalui pemutaran video, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan sikat gigi bersama di halaman sekolah di bawah pemantauan tim pengabdian.

Selama berjalannya kegiatan pengabdian masyarakat, seluruh siswa terlihat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan ini. Selain itu, metode pembelajaran yang digunakan dari dosen pengabdi yang inovatif membuat siswa sekolah dasar tidak bosan dalam mengikuti pendidikan kesehatan gigi tersebut.

Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah kesadaran siswa tentang pengetahuan kesehatan gigi menjadi meningkat. Acara pengabdian ini ditutup dengan penyerahan bingkisan kepada para guru serta satu set poster tentang kesehatan gigi dan mulut yang diberikan kepada pihak sekolah, dan kemudian diakhiri dengan foto bersama. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.