Instagram Sebagai Wadah Budaya Pop

MEDANHEADLINES.COM – Budaya massa menjadi produk budaya yang melayani kepentingan pasar yang merupakan ciri masyarakat konsumen budaya dan memiliki pengaruh besar terhadap budaya populer, Istilah budaya populer yang dikenal juga dengan budaya pop atau kultur populer merupakan citra dan fenomena yang dipilih oleh konsensus informal dalam arus utama suatu budaya.

Salah satu wadah budaya populer adalah media sosial, media sosial merupakan media daring/ online di mana pengguna dapat dengan mudah berpartisipasi, berinteraksi, berbagi konten, dan membuat konten di blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia maya/ dunia virtual tanpa batas waktu atau ruang.

Salah satunya adalah media sosial Instagram, media sosial Instagram yang sering di sebut dengan ig adalah aplikasi microblogging yang berfungsi sebagai media berbagi foto dan video yang memungkinkan pengguna mengambil foto dan membuat video dengan menerapkan filter digital dan membagikannya diberbagai layanan jejaringan sosial, Fitur unik yang dimiliki Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga tampak seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan Polaroid.

Instagram dikembangkan oleh Kevin Systroam dan Mike Krieger di perusahaan mereka, Burbn, Inc. hingga akhirnya diakuisisi oleh Facebook pada tahun 2012. Instagram memanfaatkan citra estetik didalamnya ”jadi terlihat menarik adalah prioritas utama bagi sebagian besar pengguna Instagram saat ini, baik di timeline feeds maupun Instagram Stories yang mereka unggah.Pengguna Instagram lebih menyukai unggahan mereka dan unggahan akun yang mereka ikuti memiliki nilai estetika, sehingga mereka menganggap unggahan Instagram yang memiliki nilai estetika sebagai bagian dari fenomena budaya populer.

Fenomena budaya populer merupakan salah satu objek kajian sosiologis komunikasi, yang memiliki banyak sudut pandang yang berbeda dari para kritikus dan ahli teori. Kelompok feminis melihat fenomena budaya populer dalam nilai estetika unggahan Instagram sebagai sumber hiburan. Dikarenakan estetika foto dan video yang diunggah merupakan nilai estetika yang dihasilkan dari ekspresi diri dan berkembang menjadi kreativitas seni. Agar nilai keindahan yang dihasilkan menjadi sumber kegembiraan dalam budaya populer unggahan Instagram yang memiliki nilai estetika.

Industri budaya pop dalam unggahan Instagram yang memiliki nilai estetika muncul berkat komersialisasi, standardisasi, dan masifikasi. Pemasaran adalah perubahan nilai pakai menjadi nilai tukar atau nilai jual. Kemudian standardisasi menjadi standar kesesuaian untuk kecantikan dan konsistensi ekspresi kreatif yang diunggah ke akun Instagram.

Sedangkan masifikasi merupakan proses yang berdampak sangat besar.Estetika unggahan Instagram juga membantu membangun personal branding bagi pemegang akun, terutama influencer, dengan membangun keindahan dan kreativitas yang konsisten untuk menghasilkan lebih banyak suka dan pengikut daripada sebelumnya, yang dapat menambah popularitas. Estetika di Instagram bukan hanya tentang fotografi dan vidiografi objek yang tidak bergerak, tetapi juga tentang objek yang bergerak. Asalkan corak, kontras, kehangatan, dan semua komponen foto dan video yang diunggah bagus dan konsisten di timeline feed yang anda buat dan Instagram story.

Mengapa Instagram disebut dengan wadah budaya populer dikarenakan Instagram menghasilkan produk yang memiliki nilai estetika tinggi serta melahirkan kereatifitas pada berbagai kalangan di dalam ataupun luar negeri seperti style, fassion, santapan, mukbang, make up dan lain-lain.

 

Penulis : Ayu Marcellia

Mahasiswa Sastra Indonesia UNIMED

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.