Istimewa
MEDANHEADLINES.COM – Dalam kebudayaan sangat terkenal kuatnya suatu solidaritas yang membentuk ikatan kekeluargaan, kemasyarakatan dan persaudaraan yang sangat kuat.
Dapat dilihat dari lingkungan yang harmonis, damai, tentram, dan nyaman karna kuatnya solidaritas yang mereka bangun.
Solidaritas dalam KBBI sifat atau ras (senasib), perasaan setia kawan. Solidarism bisa diartikan perasaan atau ungkpan dalam sebuah kelompok yang dibentuk oleh kepentingan bersama, tujuan bersama. Solidaritas dapat dilihat dari tingkah laku dan karakteristik dari masyarakat dalam budaya tersebut.
Solidaritas merupakan kekuatan-kekuatan yang dibangun sekelompok masyarakat untuk tinggal di dalamnya.
Namun sejak adanya budaya global masuk ke Indonesia, solidaritas yang telah dibangun suatu masyarakat mengalami kelunturan. Salah satu contohnya : suatu etnis atau suku selalu bersama-sama akan mengajarkan kebudayaan mereka kepada penerus selanjutnya atau kepada para pendatang baru ataupun turis. Tetapi sekarang sudah jarang mengajarkan budaya asli mereka malahan mereka yang belajar budaya asing yang masuk.
Karna perkembangan zaman semakin pesat banyak budaya-budaya asing masuk mengubah prinsip kebersamaan atau kesatuan yang telah dibangun. Dimana jenis pakaian tradisional berubah menjadi lebih modern terutama pakaian sehari-hari sudah tidak mencerminkan kekhasan dari suatu kebudayaan.
Lagu tradisional sudah jarang didengar hanya dapat didengar diacara-acara sakral saja. Bahasa khas dari suatu etnis jarang dituturkan lagi dalam keseharian malahan bahasa modern sering terdengar (inggris, gaul) contohnya gue, loh, me. Dan makanan juga mengalami kemunduran hanya di acara-acara penting saja disajikan sedangkan makanan asing banyak disajiakan untuk sehari-hari.
Salah satu makanan khas etnis Sumatera Utara yang mengalami kemunduran adalah Itak Poul-Poul makanan khas batak mandailing. Pada masanya sering disajikan didaampingin denga teh atau kopi dan dipasarkan untuk dijual belikan. Namuns sekrang jarang ditemukan dan hanya diacara-acara sakral saja dapat dijumpai seperti acara pernikahan dan masuk rumah baru.
Kenapa hal tersebut terjadi karna rasa solidaritas masyarakat tidak ada lagi untuk mempertahankan identitas budaya mereka akibat pengaruh budaya global yang masuk ya lebih trendi dan keren. Sejak masuknya budaya global tersebut membuat prisip solidaritas masyarakat tersebut menjadi hilang digantikan dengan kepentingan pribadi tidak lagi ada kepentingan bersama. Hal tersebut membuat pertahanan identitas budaya lokal runtuh dan akan mengalami kepunahan.
Jadi untuk kita rakyat Indonsia terutama yang bersuku harus dapat mempertahankan identitas budaya kita, agar Indonesia juga kembali ke identitas sebenarnya. Karna Indonesia terkenal kaya akan ragam suku, budaya bahasa dan adat tradisional. Serta Indonesia terkenal akan solidaritas yang tinggi maka darai itu mari pertahankan yang menjadi identitas Indonesia yang sebenarnya.
Penulis : Siti Nurwana Siregar
Mahasiswa Unimed