Sumut  

Bantu Warga Sumut, Edy Rahmayadi Berangkatkan Tim Ke Wamena

Gubsu

MEDANHEADLINES.COM, Medan – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi memberangkatkan tim untuk melihat bagaimana kondisi terkini masyarakat Sumut yang berada di Wamena, Papua.

Keberangkatan ini untuk membenarkan apakah ada ratusan warga Sumut yang terdampak akibat kerusuhan di Wamena tersebut. Edy mengatakan, agar tidak ada pemberitaan simpang siur mengenai warga Sumut.

“Jadi hari ini berangkat tim ke papua, untuk memastikan simpang siur pemberitaan. Saya punya orang di sana tetapi berita ke sana-ke sini, ini untuk dipastikan,” kata dia saat ditemui di Aula Raja Inal Siregar, lantai dua, Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan, Rabu (2/10/2019).

Setelah tim berangkat, Edy mengatakan, nanti malam akan langsung mengetahui bagaimana kondisi terkini di Wamena. Apakah warga Sumut banyak terdampak akibat kerusuhan tersebut.

“Nanti malam tim akan sampai di sana, sehingga kita mengetahui bagaimana kondisi ril mereka,” jelasnya.

Mantan Pangkostrad ini mengatakan, lusa mendatang pihaknya akan langsung berkoordinasi dengan tim, maka setelah itu akan mengetahui apa kebutuhan yang dibutuhkan oleh warga Sumut.

“Lusa nanti mereka akan menyampaikan laporan ke mari, masyarakat Sumut yang berada di sana kekurangan apa?,” ujarnya.

Dirinya berjanji akan memantau terus perkembangan warga Sumut yang berada di daerah yang mengalami kerusuhan tersebut. Baginya, tidak boleh ada warga Sumut yang terlantar atau dibiarkan begitu saja saat mengalami kesusahan apapun selama di luar daerah.

“Untuk khusus rakyat Sumut saya pantau terus keberadaannya di sana. semua sudah kita amankan di Danau Sentani,” katanya.

Pemerintah Provinsi Sumut masih menunggu pengecekan langsung oleh tim yang diberangkatkan langsung ke Wamena.

Pemerintah Sumut tidak bisa langsung membawa pulang para warga yang berada di sana. Edy berharap, peran serta pemerintah kabupaten/kota dapat membantu evakuasi bila itu diperlukan.

“Apabila harus kembali kemari, kita akan fasilitasi tetapi pemerintah daerah setempat harus bertanggungjawab,” jelasnya.

Diketahui, kerusuhan di Wamena berawal dari aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019). Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.

Unjuk rasa yang berujung kerusuhan itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswa di Wamena. Kejadian ini pastinya membuat masyarakat mengalami trauma.

“Yang pasti rakyat di sana mengalami trauma karena seluruh harta benda di bakar,” ungkapnya.

Sampai dengan saat ini, kata dia selalu berkoordinasi dengan bekas mantan anggotanya sewaktu masih menjabat di TNI. Ia meminta untuk terus memantau warga Sumut yang berada di Wamena, agar tidak ada yang menjadi korban.

“Orang saya yaitu mantan anak buah saya (sewaktu TNI) yang memberikan informasi,” ucapnya.

Menurutnya, ribuan warga yang terdampak akibat kerusuhan di Wamena saat ini sangat membutuhkan bahan pokok hingga pakaian. Dirinya juga belum bisa mengatakan Wamena dalam keadaan aman, sebab sewaktu-waktu kerusuhan dapat pecah.

“Menurut feeling saya mereka membutuhkan pakaian dan makana.
saya belum bisa mengatakan itu di sana aman, karena sewaktu waktu keributan akan dapat terjadi,” sebutnya. (raj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.