Penyematan Legenda Sepak Bola, Prestasi, Popularitas Atau???

MEDANHEADLINES.COM, – Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah. Adapun legenda hidup adalah sosok yang masih hidup dan terkenal seperti legenda.Ya hal ini harus saya kemukakan diawal, sebab, dalam hal ini saya tertarik dengan pembahasan seorang senior yang sekaligus teman saya. Ia seorang pemain sepak bola terkenal di kota ini. Bahkan, ia terkenal di kancah sepak bola nasional.

Dalam perbincangan, ia menyatakan banyak orang yang mengatakan mantan pemain sepak bola di kota ini disebut sebagai legenda, ada mantan pemain sepak bola yang menyebut diri sendiri sebagai legenda, bahkan ada yang mengaku sebagai legenda sepak bola. Padahal, jika ditelusuri ke belakang, ia tidak pernah tergabung satu hari pun dalam klub sepak bola profesional, melainkan hanya ikut proses seleksi.

“Hahaha,”

Hal ini cukup menggelitik. Sebab, sangat mudahnya kata legenda sepak bola disematkan untuk seseorang, tanpa benar-benar melihat latar belakang yang jelas.

Ketika saya, mencoba untuk berdiskusi dengan seorang wartawan senior terkait penyematan legenda sepak bola. Ia menuturkan, kata legenda tepatnya disematkan untuk mantan pemain ataupun yang masih menjadi pemain, yang harus terkenal bagi khalayak ramai dan tentunya pernah memberikan prestasi gemilang skala nasional. Baik itu untuk tim maupun prestasi pribadi, misalnya menjadi nominasi pemain terbaik maupun pencetak gol terbanyak.

“Sekarang banyak kali yang menyebut legenda sepak bola. Tapi sebutan itu tak tepat untuk orangnya. Yang parahnya itu, yang ngaku-ngaku sendiri. Padahal tak tahu kita siapa dia dulu,” ujarnya beberapa waktu yang lalu.

Dari hasil diskusi tersebut, kami pun berpendapat, bahwa saat ini banyak yang tidak memaknai ataupun memahami arti kata legenda tersebut. Dan yang menjadi penekanan bagi kami adalah, jangan pernah mengaku bahwa diri sendiri adalah legenda.

Keagungan tertinggi penyematan legenda adalah, bagi orang yang memang layak untuk disematkan kata legenda dan hal itu harus disebutkan orang lain, bukan diri sendiri.

Lantas, ada teman lainnya yang berkata kepada saya.

“Kalau mau tahu dia pantas atau tidak dikatakan menjadi legenda sepak bola. Maka lihat saja di Wikipedia. Kalau profilnya sudah ada di Wikipedia, maka layaklah dia dikatakan legenda sepak bola,” katanya.

“Hahaha,” Wikipedia pun jadi referensi penyematan legenda??

Dan kami pun mencari nama yang mengaku-ngaku sebagai legenda, ternyata nama itu tak ditemukan di Wikipedia. Bahkan, ketika kami iseng mengetik nama teman kami yang sekaligus senior kami, yang pemain sepak bola itu. Namanya serta profilnya tertera jelas di Wikipedia.

Karena itu, selayaknya kami memanggilnya legenda sepak bola, walaupun ia dengan rendah hati tak pernah mau dipanggil sebagai legenda.

Penulis : Ryan Achdiral Juskal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.