Aksi 412 Parade Kita Indonesia “ Inikah Indonesia” ??

MEDANHEADLINES – Ada yang menarik dengan realitas sosial dan politik di Indonesia hari ini. Pasca diadakannya aksi Bela Islam jilid 3 pada tanggal 2 Desember 2016, mendadak 2 hari kemudian kawasan protokol di Ibukota Jakarta kembali diadakan “pesta” meriah. Namun bedanya, jika 2 hari yang lalu, “pesta” diadakan dengan tema Shalat Jumat dan Doa Bersama, maka pada acara Aksi 412 Parade Kita Indonesia, panitia mengambil tema mengenai Ke-Indonesia-an dengan maksud ingin menunjukkan inilah Indonesia yang sebenarnya, Indonesia yang berbudaya, berkarakter dan berbhinneka (beragam). Secara tematik, tema acara Aksi 412 Parade Kita Indonesia yang diusung pada saat itu sebenarnya sangat baik, yaitu memberikan suatu pemahaman kepada masyarakat Indonesia tentang pentingnya menjaga kepribadian dan karakter bangsa Indonesia yang berbudaya luhur, rukun, toleran dan saling menghormati satu sama lain. Tapi sangat disayangkan sekali, Aksi 412 Parade Kita Indonesia yang seharusnya menjadi momen positif untuk mengkampanyekan semangat ke-Indonesia-an, malah tercemari dengan berbagai macam tindakan yang justru sangat memalukan dan sama sekali tidak mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia yang berbudi pekerti.

Pelanggaran yang paling jelas terjadi pada saat itu adalah mengenai masalah penggunaan atribut partai politik yang seharusnya tidak boleh dibawa di area Car Free Day. Padahal, aturan mengenai pelarangan adanya atribut partai politik saat Car Free Day sudah diatur didalam Perda DKI Jakarta Nomor 12 tahun 2016. Panitia penyelenggara Aksi 412 Parade Kita Indonesia seharusnya paham bahwa setiap kegiatan harus taat pada aturan yang berlaku. Terlebih lagi, aksi tersebut mengusung tema yang sejatinya sangatlah sakral yaitu menyangkut identitas Bangsa Indonesia yang berbudaya dan beradab. Tidak hanya itu, aksi tersebut juga mengakibatkan banyaknya tanaman dan rumput – rumput di sekitar kawasan Bundaran HI menjadi rusak parah. Lalu, sampah – sampah makanan juga tampak berserakan di sekitar lokasi acara. Tentu saja, tidak hanya masyarakat yang mengikuti Car Free Day saja yang dibuat pusing, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya juga ikutan pusing lantaran harus ikutan “cuci piring” setelah acara tersebut.

Sontak saja, beberapa elemen masyarakat dan pemerintah akhirnya menyampaikan kekecewaan dan protes mereka terhadap panitia penyelenggara Aksi 412 Parade Kita Indonesia. Beberapa dokumentasi berupa foto dan video yang menggambarkan situasi acara pada saat itu akhirnya menjadi viral dimana – mana, dan tentu saja disertai dengan kritik dan kecaman dari masyarakat. Akibat insiden tersebut, pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Plt. Gubernur Sumarsono akhirnya menyatakan akan segera memanggil pihak penyelenggara acara untuk dimintai pertanggung jawabannya serta memberikan teguran tegas terkait pelanggaran – pelanggaran yang mereka lakukan saat melakukan Aksi 412 Parade Kita Indonesia.

Inikah Indonesia Menurut “Kalian”?

Pertanyaan itu pun lantas terlontar, sebenarnya Indonesia seperti apakah yang ingin kalian tunjukkan? Indonesia yang tidak taat aturan? Merusak lingkungan dan lain sebagainya? Bisa jadi begitu!

Satu sisi, apa yang mereka pertontonkan saat itu bisa jadi juga turut menyadarkan kita semua bahwa ada sebagian masyarakat Indonesia yang sebenarnya juga berperilaku demikian. Dan mungkin saja, aksi itu juga turut mengingatkan kepada kita tentang pentingnya mengubah perilaku masyarakat yang semakin jauh dari nilai – nilai luhur bangsa Indonesia.

Contoh paling sederhana adalah saat kita berkendara di jalan raya, setiap hari pasti kita akan menemukan orang – orang yang tidak taat peraturan lalu lintas, seperti melanggar lampu merah, menerobos jalur busway, melintas diatas trotoar, melawan arah dan lain sebagainya. Itu masih contoh kecil, ada lagi para pejabat – pejabat politik kita yang lebih tidak menghargai peraturan di Indonesia dengan menyelewengkan kekuasaannya dengan melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme. Dari segi lingkungan apalagi, beberapa kali pasti kita akan melihat banyak masyarakat kita yang seenaknya membuang sampah sembarangan, seperti yang dicontohkan oleh massa Aksi 412 Parade Kita Indonesia pada saat itu. Lebih dari itu, aksi pembakaran hutan di tahun 2015 lalu juga turut memberikan gambaran kepada kita seperti apa lemahnya bangsa ini dalam menghargai anugerah alam yang dititipkan Tuhan kepada kita.

Apakah memang Indonesia seperti itukah yang sedang “kalian” tunjukkan? Kalau begitu maaf, saya tidak ingin menjadi bagian dari kalian.

Penulis: Fauzan Ismail

Alumni FISIP USU / Praktisi Sosial Media

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.