MEDANHEADLINES.COM, Medan – Desa Sijambur, Kecamatan Ronggur Nihuta merupakan salah satu tempat kegiatan MBKM Program KKN Tematik yang dilaksanakan oleh Mahasiswa universitas Quality. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah dalam bidang pendidikan dengan memperkenalkan permainan ular tangga sebagai media belajar yang inovatif.
Ular Tangga merupakan permainan anak-anak, yang biasanya dimainkan oleh 2 oang atau lebih. Sebuah papan yang berisi kotak-kotak persegi yang di dalamnya terdapat soal-soal pengetahuan umum untuk jenjang Sekolah Dasar, disertai gambar tangga dan ular.
Uniknya media ini bisa dimainkan untuk semua mata pelajaran dan pada semua jenjang kelas. Permainan ini juga ditujukan untuk anak-anak usia Sekolah Dasar yang ada di desa sijambur kecamatan ronggur nihuta yang bertujuan agar anak-anak tetap semangat dalam belajar melalui permainan yang bernilai edukatif dengan harapan melalui media pembelajaran ular tangga membuat semakin semangat dan tekun untuk tetap belajar.
Terdapat beberapa manfaat dari media pembelajaran ini, yaitu mengenal kalah dan menang dan belajar bekerja sama dan menunggu giliran serta mengembangkan imajinasi dan mengingat peraturan permainan dan mampu belajar memecahkan masalah.
Setiap media mempunyai keunggulan dan kelemahannya, begitu juga media pembelajaran ular tangga ini ada beberapa keunggulannya di antara nya. Media ini sangat menyenangkan sehingga anak-anak Desa Sijambur Kecamatan Ronggur Nihuta tertarik untuk belajar sambil bermain. Anak-anak dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran secara langsung.
Media ini juga dapat merangsang mereka untuk belajar memecahkan masalah sederhana tanpa disadari oleh sang anak. Penggunaan media permainan ular tangga dapat dilakukan baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Berdasarkan hasil analisis dari kegiatan sosialisasi pengenalan media permainan ular tangga, terdapat perbedaan atau pengaruh permainan ular tangga terhadap perkembangan sosial pada anak usia Sekolah Dasar, bahwa ada pengaruh assosiatif play permainan ular tangga terhadap perkembangan personal sosial anak usia sekolah Dasar di Desa Sijambur Kecamatan Ronggur Nihuta.
Dalam kegiatan sosialisasi ini yang menjadi pembeda yaitu indikator yang dipakai dalam pengukuran perkembangan sosial pada anak dan tugas perkembangan yang diukur. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/ stimulasi yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian. Karena, perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial, maka tidak lepas dari unsur sosialisasi.
Bagi anak-anak, bermain merupakan kegiatan menyenangkan karena seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa bermain merupakan segala kegiatan yang menimbulkan kesenangan tanpa pertimbangan hasil akhir.
Tanpa mereka sadari bahwa permainan juga memiliki fungsi dan peranan penting bagi tumbuh kembangnya. Bermain membantu anak menguasai kecemasan dan konflik. Karena ketegangan mengendur dalam permainan, anak tersebut dapat mengatasi masalah kehidupan teknik bermain adalah usaha mengubah tingkah laku bermasalah, dengan menempatkan anakdalam situasi bermain.
Biasanya ada ruangan khusus yang telah diatur sedemikian rupa, sehingga anak bisa merasa lebih santai dan dapat mengekspresikan segala perasaan dengan bebas.
Dengan cara ini, dapat diketahui permasalahan anak dan bagaimana mengatasinya. Dalam aktivitas sosialnya anak usia sekolah dasar memiliki kemampuan untuk bermain secara sederhana, menangis jika dimarahi, membuat permintaan yang sederhana dengan gaya tubuhnya, meniru dan mengulangi pengalaman sosialnya.
Anak pada usia ini mendapatkan hubungan sosial yang luas, belajar standar peran, meningkatkan kontrol diri dan penguasaan, dan mulai mengembangkan konsep diri.
Berdasarkan teoritis dan Peneliti menciptakan permainan ular tangga dengan gambar yang meyakinkan dan menekankan tentang pentingnya permainan bagi tugas perkembangan anak.
Permainan mengendurkan ketegangan, mempercepat perkembangan kognitif, dan meningkatkan eksplorasi. Permainan juga meningkatkan afiliasi dengan sebaya, bermain menaikkan kemungkinan anak saling berinteraksi dan berbincang baikdengan teman sebaya maupun dengan orang dewasa di sekitarnya agar menjadi pribadi yang siap untuk menerima perubahan dan tantangan global. (*)
Penulis : Hasni Suciawati,M.Pd, Dameria Br.Sinuhaji / Mahasiswa dan Dosen dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Quality