Hadapi Suhu Panas Ekstrem, Ini Tips Dari Kemenkes

Ilustrasi Panas Matahari ( Pexel.com)

MEDANHEADLINES.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan pengumuman dan imbauan terkait dengan cuaca ekstrem berbentuk suhu panas yang tidak biasa di wilayah Asia Tenggara, tak terkecuali Indonesia.

Menanggapi imbauan BMKG, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun meminta kepada masyarakat agar tetap waspada pada saat berada di luar ruangan. Ini demi tetap menjaga agar tubuh sehat di tengah gelombang panas ekstrem.

 

Secara tertulis, juru bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril memberikan beberapa tips agar bisa masyarakat terhindar dari dampak cuaca panas, khususnya saat sedang berada di luar ruangan.

Lantas, apa sajakah tips Kemenkes agar bisa tetap sehat di tengah gelombang panas?

Cegah dehidrasi dengan meminum air dengan jumlah banyak, disarankan untuk minum sebelum haus (jangan menunggu haus)

Hindari minum-minuman yang mengandung kafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman-minuman manis

Hindari kontak langsung dengan paparan sinar matahari, agar bisa terhindar gunakan topi ataupun payung

Gunakan baju yang berbahan ringan dan juga longgar

Hindari penggunaan baju dengan warna gelap agar tidak menyerap panas

Sebisa mungkin berteduh di antara jam 11 pagi sampai siang

Apabila tengah parkir, jangan meninggalkan siapa pun di dalam kendaraan baik itu dengan kondisi jendela terbuka ataupun tertutup

Wajib menggunakan sunscreen dengan minimal SPF (Sun Protection Factor) pada kulit yang tidak tertutup oleh baju sebelum keluar dari rumah

Sedia botol semprot air yang dingin di dalam kendaraan.

Tak hanya itu, masyarakat juga diimbau agar tetap waspada apabila muncul tanda-tanda yang mengindikasikan telah terpapar sinar Matahari yang tidak biasa. Adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

 

Keringat berlebih

Kulit terasa panas dan kering

Rasa berdebar atau jantung terasa berdetak lebih cepat

Kulit tampak lebih pucat

Kram pada kaki maupun pada abdomen

Mual, muntah, hingga pusing

Urine dengan intensitas sedikit serta warna yang kuning pekat.

Gelombang panas atau heatwave

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, sejumlah negara yang ada di Asia Selatan masih terdampak gelombang panas atau heatwave.

Disebutkan bahwa di beberapa negara seperti Myanmar, India, China, Thailand, dan juga Laos, telah melaporkan suhu panas lebih dari 40 derajat celcius. Suhu itu bahkan sudah berlangsung selama beberapa hari ke belakang.

Sementara itu, di Indonesia, BMKG telah mencatat suhu maksimum harian mencapai 37,2 derat celcius. Namun, berdasarkan catatannya, rata-rata suhu berada di kisaran 34-26 derajat celcius.

Kendati demikian, BMKG menyebut suhu panas yang melanda Indonesia bukan termasuk heatwave. Suhu panas yang terjadi diakibatkan karena gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa.

Kondisi tersebut memang biasa terjadi setiap tahunnya, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini dilaporkan bisa kembali berulang dalam periode yang sama setiap tahun.(red/suara.com)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.