Jika Ukraina Gabung ke NATO, Rusia : Perang Dunia III Akan Terjadi 

Ilustrasi perang (Unsplash.com/Jakob Owens) 

MEDANHEADLINES.COM – Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Alexander Venediktov, mengatakan konflik di Ukraina dijamin akan meningkat menjadi Perang Dunia III. Ini akan terjadi, lanjutnya, jika Ukraina diterima bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang dipimpin Amerika Serikat. Hal tersebut dia sampikan pada Kamis, (13/10/2022). 

Mengutip dari Reuters, sebelumnya Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengumumkan tawaran mengejutkan untuk keanggotaan jalur cepat NATO. Pernyataan Zelensky itu terucap hanya beberapa jam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi mengumumkan pencaplokan hingga 18 persen wilayah Ukraina pada 30 September 2022. 

Jalan untuk menjadi anggota penuh NATO masih jauh bagi Ukraina karena seluruh 30 anggota pakta harus memberikan persetujuannya. 

“Kyiv sangat menyadari langkah seperti itu berarti jaminan eskalasi ke Perang Dunia III,” kata Venediktov seperti dikutip kantor berita milik pemerintah Rusia, TASS. 

Venediktov adalah wakil dari Sekretaris Dewan Keamanan Nikolai Patrushev, sekutu kuat Putin. Ia merasa permohonan Ukraina menjadi anggota NATO adalah propaganda karena Barat memahami konsekuensi dari keanggotaan Ukraina. 

“Anggota NATO memahami sifat bunuh diri dari langkah seperti,” ujar dia. 

Putin telah berulang kali mencemooh Amerika Serikat karena mendorong ekspansi NATO ke arah timur, terutama pendekatannya terhadap negara-negara bekas Uni Soviet seperti Ukraina dan Georgia, yang oleh Rusia dianggap berada di bawah pengaruhnya. 

Pada 21 September 2022, Putin memperingatkan Barat bahwa dia tidak menggertak ketika mengatakan akan menggunakan senjata nuklir untuk membela Rusia dari “pemerasan nuklir” oleh kekuatan-kekuatan besar Barat. 

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan dunia menghadapi risiko terbesar perang nuklir sejak Krisis Rudal Kuba 1962. NATO, kata Biden, akan mengadakan latihan tahunan kesiapsiagaan nuklir bertajuk “Steadfast Noon” pada pekan depan. 

Baca Juga:Kecewa dengan Pemerintah, Keluarga Wanda Hamidah Kutuk Anies Baswedan: Anda Gubernur Zalim 

Sejauh ini, Rusia dan Amerika Serikat merupakan kekuatan nuklir terbesar. Mereka mengendalikan sekitar 90 persen hulu ledak nuklir dunia. 

Venediktov mengatakan, bahwa seruan Zelensky untuk serangan pencegahan terhadap Rusia berbahaya. Ia memperingatkan perang nuklir akan memiliki konsekuensi bencana bagi seluruh umat manusia. 

“Kita harus ingat, konflik nuklir akan benar-benar mempengaruhi seluruh dunia, tidak hanya Rusia dan Barat secara kolektif, tetapi setiap negara di planet ini,” ujar dia. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.