Demi Beli Obat Covid-19, Wanita Ini Tempuh Perjalanan Hingga 1.000 Kilometer

Ilustrasi obat antivirus Covid-19. (Pixabay)

MEDANHEADLINES.COM – Seorang wanita menempuh jarak hingga 1.000 km demi mendapatkan obat untuk sang ayah yang terpapar virus corona covid-19.

Menyadur India Times Sabtu (13/6/2020), Joel Pinto diberi tahu bahwa ayahnya bisa mengalahkan covid-19 jika diobati dengan obat Tocilizumab.

Wanita asal Chennai itu segera mencari obat tersebut, yang memang sedang langka di India.

Sebelum dinyatakan positif covid-19, ayah Joel sudah mengidap penyakit infeksi paru-paru sejak dua tahun lalu. Tocilizumab adalah obat yang dipatenkan yang dibuat untuk menekan peradangan.

“Dokter awalnya mengatakan kepada saya bahwa mereka akan mengatur pengirimannya dalam dua hari. Kemudian, mereka meminta saya untuk mencoba mencari karena mereka tidak yakin obat tersebut akan datang,” ujar Joel dikutip dari India Times.

Joel menghubungi ratusan apotek di kota tersebut dan mencarinya secara online, namun tetap tidak menemukannya.

“Saya tidak bisa mendapatkan obat tersebut, saya sadar banyak orang lain yang berebut untuk mendapatkan tocilizumab. Para dokter terus memperingatkan saya untuk mendapat obat tersebut,” ujarnya.

Akhirnya setelah menghubungi banyak apotek, Joel diberi tahu bahwa ia bisa mendapatkan obat itu di apotek di Hyderabad tetapi perlu waktu setidaknya tiga hari untuk mengirim obat tersebut melalui pos ke Chennai.

Tanpa buang waktu lagi Joel membayar 92.000 Rupee atau sekitar Rp 17,2 juta ke apotek dan mendapatkan e-pass. Karena ia memiliki surat rumah sakit, ia berhasil mendapatkan e-pass dalam 45 menit.

“Saya langsung mengambil mobil saya dan pergi ke Hyderabad pada hari Senin. Saya sampai sekitar pukul 1 pagi hari Selasa dan mendapatkan obat. Saya sangat lega. Saya pergi ke Chennai segera dan pulang ke rumah pada hari Selasa siang,” kata Joel.

Dokter segera memberikan obat Tocilizumab kepada sang ayah, dan keluarganya berharap bahwa ia akan segera pulih.

Joel menekankan bahwa pemerintah dan rumah sakit harus memiliki persediaan obat-obatan yang memadai sehingga pengobatan masyarakat terjamin. (red/suara.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.