MEDANHEADLINES.COM, Medan – Pemprov Sumut kembali menegaskan tidak pernah berencana melakukan pemusnahan masal ternak babi di Sumut.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut Azhar Harahap juga mengatakan jika Gubernur Sumut Edy Rahmayadi tidak pernah menyatakan hal serupa.
“Tidak ada pernyataan Gubernur Sumut berencana melakukan pemusnahan babi atau stamping out, itu hanya omongan orang tidak bertanggung jawab dan membuat masyarakat Sumut resah. Di Indonesia stamping out sendiri bertentangan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 95 Tahun 2012, kecuali hewan yang terjangkit penyakit zoonosis (berbahaya bagi manusia), itu harus segera diputus penyebaran virusnya,” kata Azhar.
Pemprov Sumut, kata Azhar, juga bekerja keras menekan laju penyebaran virus ASF dengan menerapkan berbagai tindakan seperti menghentikan lalu-lintas distribusi babi, baik yang masuk maupun yang keluar, menghentikan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), membuat posko reaksi cepat di setiap daerah, disinfektan dan pendataan babi. Tindakan ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo Nomor 13758 SE/PK.300/F/12/2019
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pertanian, Pemprov Sumut juga melakukan tindakan pencegahan seperti biosecurity, mendampingi dan membina peternak babi, sosialisasi terkait ASF kepada peternak secara intensif dan merespon cepat semua kasus kematian babi.
Selain Cina yang menjadi sumber ASF di Asia, Indonesia negara ke-11 yang terkena wabah ini setelah Vietnam, Filipina, Mongolia, Korea Utara, Korea Selatan, Jepang, Laos, Kamboja, Myanmar dan Timor-Leste.
“Kita juga akan menerbitkan SKKH untuk babi-babi yang dipastikan tidak terinfeksi ASF. Pak Gubernur merasa iba kepada masyarakat yang banyak menggantungkan hidupnya dari ternak babi dan nyatanya masih sangat banyak babi yang tidak terjangkit virus ASF di sini,” pungkasnya
Sebelumnya, Ribuan Massa menggelar ujuk rasa ke kantor DPRD Sumut, Senin (10/2). mereka menolak adanya wacana pemusnahan babi yang akan dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi virus Hog Cholera yang mewabah dalam beberapa bulan terakhir.(red)