MEDANHEADLINES.COM, Medan – Kepala Bidang Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Utara Mengatakan Virus hog cholera atau kolera babi saat ini sudah merebak ke 16 kabupaten
Padahal, 5 Hari yang lalu, Hanya berada di 11 kabupaten. Bahkan hingga hari ini, Pihaknya telah mendata terdapat 10.298 ekor ternak babi yang mati.
” Lima kabupaten baru yang mengalami kematian babi itu yakni Langkat, Tebing Tinggi, Siantar, Simalungun, Pakpak Bharat., Sementara Yang paling tinggi masih di Deli Serdang, 3276 ekor, dan paling sedikit di Siantar, 3 ekor,” katanya.
Dikatakannya, penyebab kematian ribuan babi itu adalah hog cholera. Meskipun beberapa waktu lalu Balai Veteriner Medan disebutkan bahwa kematian babi juga terindikasi African Swine Fever (ASF), pihaknya sudah menyampaikan laporan tertulis ke Gubernur Sumut.
Dijelaskan Mulkan, Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut sudah menyampaikan menyampaikan laporan tertulis ke Gubsu tentang situasi penyakit yang menyerang babi di sumut.
Gubernur Sumut, kata dia, juga sudah membuat surat ke Menteri Pertanian tentang hal yang sama, baik itu secara klinis, epidemologi dan hasil laboratorium. Surat itu, kata dia, sudah disampaikan ke Menteri tanggal 18 November.
“Sudah sampai ke Menteri (Pertanian). Kita tunggu dari Menteri. Menurut aturan yang berhak menyampaikan itu Menteri,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Azhar Harahap mengatakan bahwa hingga 5 November lalu, tercatat babi yang mati di Sumut sebanyak 5.800 ekor di 11 kabupaten.
Dijelaskannya, 11 kabupaten itu yakni Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Samosir. (red)