MEDANHEADLINES.COM, Jakarta – Lima jenazah diduga korban kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB ditemukan di Kali Brasa Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. TNI-Polri kini telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, rangkaian olah TKP dilakukan pada Kamis (14/9/2023) sekitar pukul 14.50 WIT.
“Kelima jenazah dievakuasi setelah kejadian kontak tembak antara TNI dan KKB. Saat ini semua jenazah sudah ada di RSUD Dekai untuk dilakukan otopsi,” kata Benny dalam keterangan resminya, dikutip dari tempo.co, Jumat (15/9/2023).
Selain jenazah, lanjut Benny, ada barang bukti yang disita berupa 2 magasin senjata api, 4 butir peluru, serta barang bukti milik pribadi.
“Semua barang bukti telah diamankan di Polres Yahukimo guna kepentingan penyelidikan,” ujarnya.
“Polri dibantu TNI tetap konsisten melakukan penegakan hukum kepada siapa saja yang melakukan aksi kriminal,” sambungnya.
Beberapa waktu lalu Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) mengklaim membunuh 2 polisi saat menyerang kamp pendulangan emas di Kali Merah, Distrik Awibon Korowai perbatasan Kabupaten Yahukimo-Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan pada Ahad (27/8/2023).
Namun, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo membantah klaim juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom yang mengatakan 2 polisi dieksekusi saat penyerangan kamp tersebut.
“Pernyataan Sebby Sambom yang banyak beredar di media sosial maupun media online menyampaikan bahwa penyerangan itu dipastikan adalah ulah dari pasukan TPNPB-OPM, pimpinan almarhum Bocor Sobolim,” kata Benny dalam keterangan resminya, Selasa (29/8/2023).
Benny menjelaskan dua orang yang dibunuh merupakan warga sipil. Insiden itu turut mengakibatkan 5 orang yakni OB (45), JM (49), JFB (21), AL (29) dan R (56) dievakuasi ke Kabupaten Boven Digoel usai mengalami luka-luka.
Namun, dari pernyataan Sebby Sambom menyebut 2 korban yang tewas akibat penyerangan tersebut adalah anggota Polri. Sambom juga mengatakan serangan bertujuan untuk mengusir perusahaan asing dan pendatang di tanah Papua.
“Dapat kami pastikan bahwa dari 7 korban serangan, 2 yang tewas adalah masyarakat sipil dan bukan anggota kepolisian sepertinya yang disebutkan. Hal ini telah kami lakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap para pelaku kejadian itu,” katanya.
Sebelumnya juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan pasukan almarhum Bocor Sobolim menyerang kamp pendulang emas. Mereka, memulai serangan pukul 12.00 sampai 13.00 WIT dan mengklaim tidak ada korban dari pihak OPM. Sambom mengatakan telah mengeksekusi 2 anggota Polri dalam serangan tersebut.
“Satu anggota intelijen dan 2 anggota polisi telah kami eksekusi mati. 9 lainnya luka berat. Itu semua telah dilakukan oleh pasukannya almarhum Bocor Sobolim,” kata Sambom dalam keterangan tertulis, Senin (28/8/2023).
Dihubungi lebih lanjut, Sambom mengatakan pihak OPM tidak menyandera 9 pendulang emas dalam serangan itu.
“Mereka sudah dievakuasi ke puskesmas terdekat. Tidak disandera,” kata Sebby itu saat dihubungi, Senin (28/8/2023). (Red/tempo.co)