Dirut BPODT Sebut Pembangunan Parking Hub Berjalan Sesuai Prosedur

Dirut BPODT, Jimmy Bernando Panjaitan didampingi Direktur Keuangan Umum dan Komunikasi Publik, Bambang Cahyo Murdoko dan Kepala Divisi Komunikasi Publik, Nelson Lumbantoruan saat memberikan keterangan kepada wartawan. (Foto: Fadli)

MEDANHEADLINES.COM, Medan – Dirut Badan Otorita Pelaksana Danau Toba (BPODT), Jimmy Bernando Panjaitan mengatakan bahwa proses pembangunan Parking Hub di kawasan Kaldera Toba Resort, Kabupaten Toba berjalan sesuai prosedur.

Bahkan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah melakukan pengecekan. Hasilnya, tidak ada permasalahan dalam proyek tersebut.

“Pada prinsipnya kami berusaha semaksimal mungkin supaya pekerjaan dilakukan transparan dan akuntabel,” kata Jimmy kepada wartawan di Kantor BPODT Jalan S Parman, Kota Medan pada Rabu (30/8/2023).

Menurutnya, pembangunan Parking Hub berjalan dengan dua tahap. Pertama dikerjakan pada 2021. Anggarannya mencapai Rp9,98 miliar. Sedangkan tahap kedua dikerjakan di 2022, dengan anggaran Rp4,67 miliar. Sehingga total keseluruhan anggaran mencapai Rp14,65 miliar.

“Itu yang sebenarnya anggaran proyek Parking Hub. Mulai dari proses lelang ada di Kemenparekraf, tentu semua ada prosedurnya,” ujarnya.

Jimmy mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan monitoring dan evaluasi dalam setiap proses pengerjaan Parking Hub. Mulai tahap pengerjaan sampai penyelesaian monev dan evaluasi melibatkan seluruh pihak yang sesuai dengan prosedur.

“Termasuk BPK sudah masuk dan disampaikan bahwa pekerjaan dibagi dalam dua tahap,” katanya diamini Direktur Keuangan Umum dan Komunikasi Publik, Bambang Cahyo Murdoko dan Kepala Divisi Komunikasi Publik, Nelson Lumbantoruan saat mendampinginya.

Pun begitu, Jimmy mengaku bahwa Parking Hub secara fungsional belum bisa dibuka secara maksimal. Sebab infrastrukturnya yang belum memadai. “Dalam hal ini, kami sudah mengajukan dan berproses kepada kementerian terkait untuk memohon bantuan membangun infrastruktur, khususnya jalan supaya fungsi Parking Hub dapat difungsikan dengan benar,” ungkapnya.

Jimmy menambahkan, secara prinsip semua pengerjaan berjalan sesuai prosedur. Terkait administrasi juga tak ada masalah, karena melibatkan semua pihak dari awal pengerjaannya.

“Kemenparekraf bahkan terus memantau pengerjaan ini. Mulai dari tahap satu sampai kedua. Selanjutnya monev rutin dilakukan per tiga bulan. Saya memandang semua ini sebagai bentuk perhatian dari elemen masyarakat terkait pembangunan di kawasan Danau Toba,” pungkasnya. (FAD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.