MEDANHEADLINES.COM, Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) berkolaborasi dengan stakeholder pariwisata untuk memperkuat rantai pasok di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba, Sumatra Utara.
Kolaborasi tersebut dilakukan Kemenparekraf/Baparekraf dengan Pertamina, Telkom, dan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara dalam hal komitmen kerja sama rantai pasok UMKM dan Hotel.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat (12/8/2022) mengatakan, Para stakeholder pariwisata di Danau Toba diharapkan bukan hanya membantu di hotel dan restoran tapi ekosistemnya, karena semuanya berpeluang menghadirkan peluang usaha dan lapangan kerja.
“Program-program kami menghadirkan satu solusi kongkrit, membantu masyarakat, kita berempati, kita merangkul UMKM supaya mereka bisa menghadapi situasi yang cukup berat ini,” kata Sandiaga.
Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun Anujuprana saat kegiatan Temu Bisnis Penguatan Rantai Pasok UMKM dengan Hotel di Gedung Serbaguna Politeknik Pariwisata Medan, Rabu (10/8/2022) menjelaskan, berdasarkan data BPS Maret 2022, terjadi peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara sekitar 74.380 pengunjung atau sebesar 220 persen dibandingkan Maret 2021, artinya wisatawan sudah mulai datang kembali ke DPSP Danau Toba.
Fakta ini menunjukkan perlunya bagi seluruh stakeholder untuk mempersiapkan kawasan Danau Toba untuk menyambut kunjungan wisatawan termasuk dari sisi rantai pasok.
“Saat ini ada sekitar 120 UMKM yang sudah melalui proses kurasi, dengan melibatkan Pemda, Badan Otorita Danau Toba, Telkom, dan Pertamina, yang telah mengikuti rangkaian program penguatan rantai pasok mulai dari peningkatan kapasitas usaha selama 3 hari, pendampingan selama 1 bulan, dan pelaksanaan temu bisnis untuk mempertemukan antara UMKM sebagai seller dan hotel sebagai _buyer_,” ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari dari 10 hingga 11 Agustus 2022 di Aula Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Medan itu diikuti oleh 39 hotel dan 120 UMKM kuliner, kriya, dan fesyen serta dihadiri General Manager dari sejumlah hotel ternama di sekitar Danau Toba dan Medan.
“Diharapkan temu bisnis penguatan rantai pasok ini dapat menghasilkan kemitraan rantai pasok berkelanjutan antara UMKM dan hotel di DPSP Danau Toba,” kata Hayun.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Sumatra Utara Zumri Sulthony dalam sambutannya mengatakan ada harapan besar agar UMKM ikut terlibat di dalam rantai pasok yang ada di industri pariwisata.
“Kegiatan ini juga telah membuktikan ada keberhasilan dalam mempertemukan antara industri hotel dengan UMKM sekaligus membantu pelaku UMKM agar dapat naik kelas untuk membangkitkan perekonomian yang ada di Provinsi Sumatra Utara khususnya di Danau Toba,” ujar Zumri.
Sementara itu, Manager Small Medium Enterprise Partnership Program (SMEPP) Rudi Arffianto menuturkan bahwa Pertamina terus berupaya mendampingi UMKM binaannya agar _go global_ melalui berbagai program pembinaan seperti UMK Academy dan Pertamina SMEXPO.
“Serta memperkenalkan program barunya yaitu ‘Pinky Movement’, sebuah program yang bertujuan untuk membantu Outlet/Toko Pengecer LPG dan UMKM Pengguna LPG melalui pembiayaan modal usaha dan pembinaan usaha,” kata Rudi.
Pada kesempatan yang sama Ketua DPD IHGMA Provinsi Sumatra Utara Achmad Zulham menjelaskan komitmen untuk menggunakan produk UMKM hasil temu bisnis ke kamar hotel, sarapan pagi dan MICE hotel-hotel di Medan dan sekitarnya.
Acara dilanjutkan dengan presentasi produk yang dilakukan oleh lima UMKM terpilih dan diakhiri dengan kegiatan _Business Matching_ serta Penandatangan Kesepakatan Bersama antara UMKM dan Hotel.(raj)