MEDANHEADLINES.COM, Deliserdang- Panglima Daerah Militer (Pangdam) I/Bukit Barisan (BB), Mayjen TNI Daniel Chardin bergerak cepat merespon keluhan warga terkait ambruknya jembatan di Paluh Merbau Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang beberapa waktu lalu.
Orang nomor satu di Kodam I/BB tersebut langsung datang ke lokasi begitu mendapat laporan ambruknya jembatan yang menjadi akses jalan bagi masyarakat pada Rabu (10/8/2022). Setibanya di sana, Daniel lalu memerintahkan 120 personel dari Yon Zipur I DD dan Kodim 0201 BS untuk memperbaiki jembatan yang ambruk tersebut.
Mayjen TNI Daniel Chardin mengatakan, pihaknya akan membantu pembangunan jembatan sampai dengan selesai.
“TNI akan bantu pembangunan jembatan sampai selesai. Kita juga akan turunkan alat berat guna memasang tiang-tiang pondasi,” kata Daniel kepada wartawan di sel-sela kegiatan.
Selain itu, lanjut Daniel, personel TNI akan tetap berada di lokasi sampai pembangunan jembatan benar-benar selesai. Sehingga aktivitas masyarakat bisa kembali dengan normal.
“Namun, jika sudah selesai jangan sampai ada lagi alat berat yang melebihi kapasitas lewat di jembatan seperti yang terjadi kemarin,” ucapnya tegas.
Tokoh masyarakat Desa Tanjung Rejo, Rudi Hartono menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Mayjen TNI Daniel Chardin, karena telah peduli dengan permasalahan yang sedang dialami warga Desa Tanjung Rejo.
“Atas nama masyarakat Desa Tanjung Rejo, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kepedulian Bapak Pangdam I/BB Mayjend TNI Daniel Chardin, yang mau turun langsung dan memperbaiki jembatan kami yang ambruk,” ucap Rudi.
Di lokasi, Mayjend Daniel didampingi As Ops Kodam I/BB Kolonel Inf Hindratno Devidanto, As Ter Kodam I/BB Kolonel Arh. Dedik Ermanto dan Danyon Zipur I DD Mayor CZi Nur Rahmat Khaeroni. Kasdim 0201 BS Letkol Z.E. Rambe dan tokoh masyarakat Desa Tanjung Rejo Rudi Hartono.
Diberitakan sebelumnya, jembatan yang berfungsi sebagai akses jalan bagi warga Paluh Merbau Desa Tanjung Rejo, Percut Sei Tuan ambruk, Sabtu (6/8/2022) sekitar pukul 01.00 WIB.
Jembatan amblas setelah dilewati eskavator milik Dinas PUPR Kabupaten Deliserdang yang beratnya diperkirakan lebih dari 15 ton. Sementara, jembatan itu hanya mampu menampung beban sekitar 2 ton. Akibat dipaksakan, jembatan ambruk sekitar 25 meter.
Dampak dari kejadian itu, warga sekitar tidak bisa melewati jembatan sehingga anak-anak menjadi kesulitan menuju ke sekolah. Tak hanya itu, masyarakat juga merugi karena tidak bisa membawa hasil pertanian dan ternaknya untuk dijual. (FAD)