• PT MEDAN MEDIA UTAMA
  • REDAKSIONAL
  • Disclaimer
  • Ketentuan Privacy
  • Pedoman Media Cyber
Rabu, Juli 6, 2022
  • Login
MedanHeadlines
Advertisement
  • Sudut Pandang
    • Karya Sastra
  • Medan
  • Sumut
  • Nasional
  • Mancanegara
  • Politik & Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
No Result
View All Result
MedanHeadlines
No Result
View All Result
Home Nasional

Amnesty International Sebut Demokrasi Indonesia Alami Kemunduran

21/05/2022
in Nasional
0
Amnesty International Sebut Demokrasi Indonesia Alami Kemunduran

Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid menyebut demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran dalam beberapa tahun terakhir. [Suara.com/Aziz Ramadani]

Share on FacebookShare on Twitter

MEDANHEADLINES.COM – Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid menyebut demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran dalam beberapa tahun terakhir.

Hal tersebut dikatakan Usman berdasarkan hasil evaluasi lembaga indeks demokrasi Internasional, yang secara struktur dilakukan berkala setiap tahun.

“Untuk Indonesia dalam tahun-tahun terakhir, demokrasinya dianggap mengalami kemerosotan, regresi atau kemunduran,” ujar Usman dalam diskusi publik 24 Tahun Reformasi-Arah Demokrasi Indonesia Kini secara virtual, Jumat (20/5/2022).

BERITATerkait

Dinilai Meresahkan Masyarakat, Kemensos Cabut Izin Pengumpulan Uang dan Barang ACT

Dinilai Meresahkan Masyarakat, Kemensos Cabut Izin Pengumpulan Uang dan Barang ACT

06/07/2022
Bangun Desa Wisata Berkualitas , Sandiaga Uno Gandeng Mitra Strategis

Bangun Desa Wisata Berkualitas , Sandiaga Uno Gandeng Mitra Strategis

06/07/2022
H-2 Puncak Harganas, Kepala BKKBN Tinjau Lokasi yang Bakal Dikunjungi Presiden Jokowi

H-2 Puncak Harganas, Kepala BKKBN Tinjau Lokasi yang Bakal Dikunjungi Presiden Jokowi

05/07/2022



Usman menyebut bahwa kemunduran demokrasi Indonesia tidak dikatakan seperti orde baru. Namun menunjukkan bahwa kualitas demokrasi Indonesia merosot dan berada di titik paling rendah dalam 14 tahun terakhir.
“Kesimpulan yang tidak mengatakan bahwa Indonesia kembali seperti orde baru, tidak, tetapi kualitas demokrasinya mengalami kemerosotan. Bahkan dalam 14 tahun terakhir memang kualitas demokrasi Indonesia, dianggap berada pada titik yang paling rendah,” papar dia.

Usman mengungkapkan berdasarkan laporan lembaga indeks demokrasi seperti Freedom House, The Economist Intelegence Unit, terdapat dua hal yang menjadi indikator demokrasi Indonesia mengalami kemunduran. Yang pertama yakni kebebasan sipil.

“Kebebasan sipil berkaitan dengan kebebasan berpendapat berserikat dan juga berekspresi,” kata Usman.

Hal kedua yaitu hak politik berhubungan dengan bagaimana partisipasi politik masyarakat di dalam misalnya kelembagaan electoral.

“Kalau diperdalam lagi dalam ekonomist intelegence unit, ada tentang pluralisme politik, ada tentang partisipasi politik. Bahkan kalau kita mengacu pada kajian-kajian para sarjana (analisis), yang mendalami Indonesia, seluruhnya mengatakan regresi demokrasi di Indonesia, tengah terjadi. Jadi kemunduran ini tidak bisa lagi dibantah, tidak terbantahkan,” ungkap Usman.

Usman menyebut ada tiga penyebab kemunduran demokrasi yaitu pertama menguatnya semangat nasionalisme yang berlebihan dari negara.


Kedua, menguatnya politik moralitas, termasuk dari negara dan dari akar rumput dan ketiga, lemahnya gerakan sosial.

Ia menuturkan jika melihat kajian di dalam buku regresi demokrasi Indonesia yang memuat berbagai tulisan para sarjana, terdapat tiga penyebab.

“Pertama membuatnya kembali penggunaan taktik-taktik otoriter dari negara terhadap masyarakat. Yang kedua melemahnya partai-partai politik,” kata Usman.

“Salah satu sebabnya karena lemahnya subsidi negara, akibat dari ketiadaan dana iuran dari anggota partai, yang dulu pernah menjadi semacam basis atau kekuatan dasar dari partai politik,” sambungnya.

Selanjutnya ketiga yakni, menguatnya kembali sentralisasi kekuasaan atau pemusatan kekuasaan. Usman pun menyinggung soal Papua.

“Kasus Papua itu paling telanjang, betapa Jakarta memusatkan kembali kendali politiknya terhadap Papua, sehingga ia menabrak prinsip-prinsip reformasi yang dituangkan di dalam semangat otonomi, itu berarti kemandirian pengelolaan pemerintahan sendiri, konsultasi partisipasi harus dilakukan dengan Papua,” kata dia.

Usman memaparkan, kebijakan terbaru yakni pemerintah pusat secara sepihak mengesahkan Undang -undang Otonomi Khusus (Otsus) Papua yang baru yang berdampak negatif terhadap prinsip-prinsip ekonomi.

Ia menyebut dengan adanya UU Otsus yang baru, nantinya pemekaran tak lagi meminta representatif kultural orang asli Papua.

“Mengubah Undang-undang Otsus 2001 menjadi undang-undang tahun 2021 yang di dalamnya punya dampak negatif, terhadap prinsip-prinsip otonomi itu, tidak ada lagi otonomi sebenarnya dengan uu itu, badan kusus ditingkat pusat dibentuk. pemekaran tidak lagi harus meminta persetujuan representatif kultural orang asli Papua, dan seterusnya,” kata. dia.

Kemudian penyebab keempat dalam hal kemunduran demokrasi yakni pelemahan lembaga-lembaga akuntabilitas seperti KPK.

Ia mencontohkan di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, KPK dan MK menjadi lembaga paling dipercaya dan dibanggakan dari era reformasi.

Hal tersebut berdasarkan hasil beberapa analisis politik ketika itu.

“Barangkali tinggal KPK dan Mahkamah Konstitusi warisan reformasi yang terjaga,” tuturnya.

Namun kata Usman, analisis tersebut berubah ketika masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo, terutama di akhir periode pertama dan awal periode kedua.

Analisis politik mulai meragukan kredibilitas MK dan KPK di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Bahkan KPK sudah terpuruk sekali,” ungkap Usman

Lanjut Usman, penyebab kemunduran demokrasi kelima yakni masih kuatnya konglomerasi media atau oligopoli media.

Ia menyadari ketika momen kontestasi elektoral, masih terjadi polarisasi di dalam media.

“Pada momen-momen tertentu dalam kontestasi elektoral terasa sekali polarisasi di dalam media pengkutuban di kalangan media, yang ditentukan oleh afiliasi-afiliasi politik jadi para pemiliknya,” katanya. (Red/suara.com)


Post Views: 1
Tags: Amnesty International
Share199Tweet125Share50

BacaJuga

Dinilai Meresahkan Masyarakat, Kemensos Cabut Izin Pengumpulan Uang dan Barang ACT

Dinilai Meresahkan Masyarakat, Kemensos Cabut Izin Pengumpulan Uang dan Barang ACT

by adminmh
06/07/2022
0

MEDANHEADLINES.COM - Izin Penyelenggaraan Pengumpulan Uang dan Barang (PUB) yang diberikan untuk yayasan kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap atau ACT tahun...

Bangun Desa Wisata Berkualitas , Sandiaga Uno Gandeng Mitra Strategis

Bangun Desa Wisata Berkualitas , Sandiaga Uno Gandeng Mitra Strategis

by adminmh
06/07/2022
0

MEDANHEADLINES.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Parekraf/Baparekraf RI) Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi...

H-2 Puncak Harganas, Kepala BKKBN Tinjau Lokasi yang Bakal Dikunjungi Presiden Jokowi

H-2 Puncak Harganas, Kepala BKKBN Tinjau Lokasi yang Bakal Dikunjungi Presiden Jokowi

by adminmh
05/07/2022
0

MEDANHEADLINES.COM - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.Og (K), Selasa (05/07/2022) meninjau...

Peringatan Hari Bhayangkara, Jokowi Ingatkan Polisi Untuk Hadirkan Keadilan di Tengah Masyarakat

Peringatan Hari Bhayangkara, Jokowi Ingatkan Polisi Untuk Hadirkan Keadilan di Tengah Masyarakat

by adminmh
05/07/2022
0

MEDANHEADLINES.COM, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jajaran kepolisian untuk menghadirkan rasa keadilan di tengah masyarakat. Hal itu disampaikan Jokowi saat...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Follow Instagram Medanheadlines.news

Instagram















Kolaborasi Dengan Satpol PP, Dinas PU Tertibkan Kolam Ikan dan Bangunan di Drainase Jalan Perpustakaan

Timnas Indonesia U-19 vs Thailand, Ini Prediksinya

Gunung Anak Krakatau Meletus, Status Siaga Level 3

Geger, Seorang Pria di Patumbak Ditemukan Gantung Diri di Dapur Rumahnya

Bubarkan Pawai LGBT, Polisi Turki Tangkap Puluhan Orang

Edy Rahmayadi Tantang Atlet Golf Sumut Borong Emas di PON 2024


MedanHeadlines

Copyright © 2017 MedanHeadlines.com
by TAMBUNAN Tekno

Navigate Site

  • PT MEDAN MEDIA UTAMA
  • REDAKSIONAL
  • Disclaimer
  • Ketentuan Privacy
  • Pedoman Media Cyber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Sudut Pandang
    • Karya Sastra
  • Medan
  • Sumut
  • Nasional
  • Mancanegara
  • Politik & Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial

Copyright © 2017 MedanHeadlines.com
by TAMBUNAN Tekno

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In