Ricuh Liga 3, Wasit Dikeroyok Sampai Masuk Rumah Sakit

Pertandingan Liga 3 Zona Sulsel antara Gasma Enkerang vs Nenne Malomo Sidrap di Stadion Bumi Massenrempulu, Enrekang, Jumat (24/12/2021) berakhir ricuh. [Instagram @pengamatsepakbola

MEDANHEADLINES.COM – Aksi kurang terpuji kepada wasit kembali terjadi. Kini, berlangsung di Liga 3 2021 zona Sulawesi Selatan.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, seorang wasit bernama Romi Daeng Rewa menjadi korban pengeroyokan oleh pesepakbola karena tidak puas dengan keputusan.



Insiden itu terjadi pada pertandingan antara Gasma Enrekenang dan PS Nene Mallomo Sidrap di Stadion Bumi Massenrempulu, Enrekang, Jumat (24/12/2021).

Akibat pengeroyokan itu, wasit Romi harus dibawa ke rumah sakit dan mendapat 10 jahitan. Dalam video yang beredar di sosial media, terlihat salah seorang pemain Nene Mallomo memukul wasit karena tak puas dengan keputusan sang pengadil lapangan.
Adapun aksi ini menjadi awal mula kericuhan terjadi. Setelah insiden itu, beberapa pemain Nene Mallomo lainnya malah ikut mencoba mengeroyok wasit Romi yang sudah tersungkur.

Seakan belum puas, tendangan juga terus dilepaskan ke tubuh wasit Romi yang sudah tak berdaya tersebut, hingga harus dilarikan menggunakan ambulans ke rumah sakit.

“Ini perbuatan yang tidak bisa ditoleransi lagi. Selain akan mendapat hukuman dari Komite Disiplin (Komdis) Asprov Sulawesi Selatan, pemain yang terlibat memukuli wasit juga akan dilaporkan ke kepolisian untuk diproses sesuai aturan yang berlaku,’’ kata Sekjen PSSI Yunus Nusi dalam rilis PSSI.

Yunus berharap Komdis Asprov Sulsel menghukum seberat-beratnya kepada semua yang terlibat dalam insiden ini. Apakah itu pemain, klub, maupun ofisial.


Sebab, selain tidak pantas, tindakan pemain itu juga mencederai sportivitas di lapangan. Tentu tak baik untuk sepakbola Tanah Air.
“Hukum seberat-beratnya. Kelakuan pemain seperti itu tidak pantas dilakukan. Dengan hukuman berat, akan menjadi efek jera bagi siapapun pemain untuk tidak mencoba melakukan hal yang sama,” tambah Yunus Nusi.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan juga sudah berkomunikasi dengan Sekum Asprov PSSI Sulsel Ahmadi Jafri untuk mengetahui kejadian ini. Dalam keterangannya, Ahmadi menjanjikan akan menghukum berat semua yang terlibat dalam insiden ini, termasuk melaporkannya ke polisi.

“Saya ingin semua wasit yang bertugas di lapangan dilindungi. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali,” tegas mantan Kapolda Metro Jaya itu. (red/suara.com)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.