Dianggap Menghina Gerakan Black Lives Matter, Gamer Filipina Ini Dilarang Main Seumur Hidup

Pendemo mengangkat poster bertuliskan Black Lives Matter dalam aksi protes pembunuhan George Floyd oleh polisi Minneapolis pada 25 Mei 2020. [AFP]

MEDANHEADLINES.COM – Seorang pemain game atau gamer profesional asal Filipina dihukum larangan bermain seumur hidup karena dinilai mengejek gerakan Black Lives Matter yang sedang menggelora di hampir seluruh dunia.

Ryan “FChamp” Ramirez, nama pemain game profesional itu memplesetkan tagar ikonik tersebut menjadi #WatermelonLivesMater di Twitter pada 13 Juni lalu.

Meski dirinya tidak bermaksud mencederai nilai di balik tagar #BlackLivesMater, namun salah satu produsen game ternama, Capcom, memberikan sanksi berat dan berlaku permanen untuk sang atlet.

FChamp dilarang mengikuti semua turnamen profesional yang mempertandingkan semua game buatan Capcom, seperti Street Fighter dan Marvel vs Capcom.

Padahal, sepak terjang FChamp di kompetisi Street Fighter cukup menjanjikan. Ia beberapa kali menjuarai kompetisi domestik dan sempat mewakili Filipina di turnamen Street Fighter tingkat dunia.

Menurut laporan Dotesports pada Kamis (18/6/2020), FChamp sebenarnya sudah menyesali perbuatannya dan meminta maaf kepada semua pihak yang dirugikan atas aksinya itu. Tapi, Capcom mengacuhkannya dan tidak mencabut sanksi terhadap sang pemain.

Gerakan Black Lives Matter baru-baru ini kembali meledak di Amerika Serikat dan merambat ke berbagai belahan dunia setelah polisi kulit putih membunuh warga kulit hitam bernama George Floyd di Minneapolis.

Kematian Floyd memantik kemarahan dan demonstrasi untuk menentang diskriminasi sistematik terhadap warga kulit hitam di Amerika Serikat, Eropa, Australia, dan bahkan membangkitkan solidaritas terhadap warga Papua di Indonesia.(red/suara.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.