Foto : Unjuk Rasa Yang dilakukan Penggiat Lingkungan di Depan Kantor Gubsu
MEDANHEADLINES.COM, Medan – Puluhan Massa yang berasal dari pegiat lingkungan, mahasiswa serta masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Jalan Diponegoro untuk mengkritisi penggunaan energi kotor batubara yang digunakan Perusahaan Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat.
Menurut Manager Advokasi dan Kampanye Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Fhiliya Sinulingga penggunaan Batu bara sebagai Bahan utama PLTU unit 1 dan 2 ini dapat mengancam kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan.
“Penggunaan batubara ini bisa berdampak buruk terhadap masyarakat, terutama nelayan dan petani,” tegasnya saat berorasi, Jumat (7/9/2018).
Fhiliya menjelaskan, akibat dari penggunaan Batubara ini pencemaran lingkungan terjadi pada desa-desa seputaran Pulau Sembilan, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat.
“Kami meminta agar komitmen pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik tidak dilakukan dengan menciptakan pencemaran lingkungan,” jelasnya.
Fhiliya juga mengungkapkan, ada lebih kurang 660 kepala keluarga (KK) yang mendapat listrik hanya 11 jam dalam sehari, artinya PLTU yang dibangun belum benar-benar memberikan dampak positif untuk masyarakat di sekitar PLTU Pangkalan Susu.
“Dampak langsung dirasakan masyarakat adalah pencemaran lingkungan imbas dari penggunaan batubara sebagai bahan bakar. Selain itu air tang digunakan untuk proses pembangkit tersebut juga langsung dibuang ke laut, sehingga merusak ekosistem laut yang menjadi wilayah tangkap para nelayan,” Pungkasnya. (red)