Foto : Ribuan Ikan Yang Mati di kerambah warga beberapa waktu yang lalu
MEDANHEADLINES.COM – Bupati Samosir, Rapidin Simbolon mengatakan Pemerintah Kabupaten Samosir tengah melakukan uji laboratorium air Danau Toba untuk memastikan penyebab kematian ribuaan ikan yang berada di kerambah milik warga beberapa waktu yang lalu.
Dikatakannya,Selain Uji coba Air Danau, Pemkab Samosir juga telah mengevakuasi ikan yg mati dari KJA dan mengubur di darat dengan menggunakan alat berat (Escavator) dan dibantu oleh SKPD terkait seperti Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, BPBD, Kecamatan Pangururan Pintu Sona, dan masyarakat sekitar.
“Saat ini Dinas Pertanian telah membawa sample berupa ikan, air dan pakan untuk diteliti di laboratorium Medan untuk memastikan secara ilmiah apa penyebab kematian ikan tersebut,” katanya
Rapidin Simbolon mengatakan bahwa selain dugaan sementara penyebab kematian ikan tersebut adalah karena kekurangan oksigen. Dimana hal tersebut terjadi akibat cuaca kencang yang berpengaruh terhadap perbedaan suhu air dipermukaan dan dibawahnya yang menyebabkan pergerakan massa air dari bawah ke permukaan.
Kemudian, pergerakan massa air secara vertikal (up welling) ini membawa nutrien dan partikel-partikel dari dasar perairan yang membuat pasokan oksigen untuk ikan menjadi berkurang.
“Penyebab lain akibat tingginya kepadatan populasi ikan dalam kotak KJA hal ini sangat mengganggu sirkulasi oksigen yg mengakibatkan kurangnya pasokan oksigen dan menyebabkan kematian ikan,” katanya.
“Selain itu juga karena lokasi KJA tersebut terlalu dangkal diakibatkan surutnya air danau toba dan dasar perairan berlumpur,” sambung Rapidin.
Diketahui Ribuan ikan yang berada di dalam keramba itu terlihat mulai lemas pada Senin (20/8/2018) Lalu. Kemudian pada Selasa (21/8/2018) para petani keramba itu telah memberikan oksigen kepada ikan-ikan yang ada di keramba. Namun, pada Rabu (22/8)/2018) pagi saat petani melihat ikan di keramba, ternyata semua ikan sudah mati dan mengapung di Danau Toba.
“Akibat kejadian itu, sejumlah 18 kepala keluarga dengan jumlah total ikan yg mati diperkirakan sebanyak 180 ton yang terdiri dari ikan mas dan ikan nila. Dan kerugian akibat matinya jutaan ikan tersebut ditaksir miliaran rupiah,” tambah Rapidin. (red)