Foto : Arief Tampubolon sesaat membuat laporan pengaduan di Polsek Medan Area, Jumat (6/7/2018)
MEDANHEADLINES.COM, Medan – Koordinator Kontras Sumut, Amin Mulatazam Lubis menyayangkan peristiwa penyerangan yang dialami oleh Arif Tampubolon, pemilik media online yang diduga diserang OTK, imbas dari beredarnya video penggerebekan Kepala Dinas yang bermain judi di Hotel Garuda Plaza Medan.
Menurut Amin, kejadian ini merupakan satu bukti dari ratusan bukti lain, bahwa jurnalis belum mendapatkan perlindungan dan rasa aman atas profesi yang mereka jalankan.
“Tren penyerangan terhadap jurnalis bukan hal baru dan terus menjadi catatan buruk bagi kita, khususnya di tengah situasi demokrasi yang digadang-gadang terus tumbuh dan berkembang. Jika perlakuan sewenang wenang dan perlindungan terhadap insan pers semakin melemah, maka patut diartikan bahwa ada yang salah dalam proses demokratisasi kita selama ini,”ujarnya Jumat (6/7/2018).
Sekalipun UU No 40 tahun 1999 tentang pers sudah mencover berbagai hal, lanjut Amin, termasuk perlindungan terhadap jurnalis namun tetap saja peristiwa serupa terus berulang. Lemahnya penegakan barangkali salah satu jawaban.
“Untuk itu Kontras mendesak pihak kepolisian, khususnya Polda sumatera utara segera turun tangan mengusut tuntas persoalan ini. Dalam hemat kami, Ukuran tuntas atau tidaknya persoalan bukan hanya di ukur dari ditangkapnya pelaku, tapi juga keberhasilan mengungkap motif dan siapa dalang dibalik peristiwa ini,”pungkasnya.
Sebelumnya, Pemilik Media Online, Muhammad Arief Tampubolon diserang orang tak dikenal, di Jalan Datuk Kabu Kelurahan Denai, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Kamis (5/7/2018) lalu.
Arief Tampubolon pun membuat laporan pengaduan ke Polsek Medan Area, Jumat (6/4/2018) siang. Laporan Pengaduan tersebut bernomor : LP/493/K/VII/2018/SPKT Polsek Medan Area, Tanggal 6 Juli 2018.
Saat diwawancarai Medan Headlines, Arief Tampubolon menyatakan, kejadian tersebut terjadi saat ia hendak pulang ke kediamannya, sekitar pukul 00.50 Wib. Kemudian, dua pria pakai jaket dan helm mengenderai sepeda motor matik warna hitam melempar mobilnya yang sedang melaju.
“Itu saat saya mau pulang, saya diikuti, dan diteror. Mobil saya dilempar pakai batu koral, dan kaca depan hancur. Maka dari itu, saya buat pengaduan,”katanya.
Dengan itu, tampak kondisi kaca depan mobil milik Arief Tampubolan jenis Toyota Soluna hancur parah.
Dijelaskannya, ia menduga serangan teror ini terkait dengan video penggerebekan kepala dinas yang bermain judi di Hotel Garuda Plaza Medan.
“Saya menduga, ya saya menduga ini ada kaitannya dengan video salah satu Kepala Dinas Pemprovsu yang digerebek main judi di Hotel Garuda Plaza,”katanya.
Disampaikan Arief, ketika video itu diketahui orang banyak, ada sama dirinya, teror ini pun terjadi.
“Memang banyak orang tahu adanya kejadian penggerebekan itu, dan videonya ada, begitu orang tahu ada sama saya, saya diteror begini. Jadi saya duga, ada kaitannya. Karena selama ini aman-aman saja,”ungkapnya. (raj)