Rusak Dan Tak Terkontrol, Stasiun Antariksa China di Prediksi Bakal Jatuh di Wilayah Indonesia

MEDANHEADLINES.COM – Sebuah stasiun Antariksa pertama milik China yaitu Tiangong-1 yang mengalami kerusakan dan tidak terkontrol lagi sejak 16 Maret 2018 lalu diperkirakan akan jatuh di wilayah Indonesia.

Stasiun antariksa tersebut diluncurkan pada 29 September 2011 dan mengorbit pada ketinggian sekitar 350 kilometer. Pada periode 2012-2013, Tiangong-1 juga pernah ditempati astronot China.

Otoritas China menyebutkan Stasiun Antarika ini Diperkirakan akan sampai ke bumi sekitar April 2018.

Menyikapi hal ini, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengungkapkan belum diketahui pasti kapan dan di mana wilayah jatuhnya Tiangong-1 ini.

Kendati begitu, lembaga pemerintah non kementerian ini terus memantau sampah antariksa kepunyaan China itu.

“LAPAN selalu memantau benda jatuh antariksa, terutama yang berukuran besar,” ucap Thomas.

Thomas juga menuturkan bahayanya pecahan dari Tiangong-1. Karena objek seberat 8,5 ton itu akan pecah di atmosfer, di mana sebagian besarnya akan terbakar. Pecahannya bisa tersebar puluhan atau ratusan kilometer sepanjang jalur orbit terakhir.

“Bahaya yang mengancam adalah bahaya tumbukan dan potensi bahaya racun dari sisa bahan bakar roket Hydrazine (bila masih ada di tabungnya),” ujar Thomas dikutip di halaman blog pribadinya.

Seperti Laboratorium antariksa Rusia MIR berbobot 136 ton yang jatuh pada 2001 dan satelit BeppoSAX yang mempunyai berat 1,4 ton yang jatuh pada 2003 juga dipantau LAPAN, kemudian menginformasikan perkembangannya kepada publik.

Tercatat, LAPAN sudah mengidentifikasi beberapa benda jatuh antariksa di Gorontalo (1981), Lampung (1998), Bengkulu (2003), Madura (2016), dan Agam (2017).

“LAPAN akan terus menginformasikan perkembangan pemantauan jatuhnya Tiangong-1 di situs LAPAN,” kata Thomas

Tiangong-1 yang secara harfiah istana langit ini berbobot 8,5 ton berbentuk tabung dengan panjang 10,4 meter berdimeter 3,4 meter, dilengkapi dengan bentangan panel surya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.