MEDANHEADLINES – Meskipun Referendum yang dilakukan di Catalonia (Catalunya) tidak diakui oleh pemerintah Spanyol, namun Catalunya akan segera memproklamirkan kemerdekaan mereka hari Senin (9/10/2017) mendatang.
Presiden Catalonia atau Catalan Carles Puigdemont mengatakan bahwa dia lebih menyukai mediasi untuk menemukan jalan keluar dari krisis di wilayah tersebut, namun pemerintah pusat Spanyol menolaknya. Pemerintah Perdana Menteri Mariano Rajoy menanggapi referendum itu dengan meminta Catalonia untuk kembali ke jalur hukum terlebih dahulu sebelum melakukan perundingan.
Mireia Boya, anggota parlemen Catalan dari partai Popular Unity Candidacy (CUP) yang pro-kemerdekaan, mengatakan bahwa sebuah deklarasi kemerdekaan akan mengikuti sebuah sidang parlemen pada hari Senin depan. Sidang itu untuk mengevaluasi hasil jajak pendapat pada 1 Oktober di mana 90,9 persen pemilih memilih pisah dari Spanyol.
“Kami tahu bahwa mungkin ada pembalasan, penangkapan. Tapi kami siap, dan dalam hal apapun tidak akan dihentikan,” katanya yang menuliskan pengumuman itu di Twitter, seperti dikutip Reuters, Kamis (5/10/2017). Puigdemont sebelumnya mengatakan kepada BBC bahwa dia akan meminta parlemen Catalan untuk menyatakan kemerdekaan setelah referendum digelar.
“Saat ini meminta mediasi. Kami telah menerima berbagai tawaran pada jam-jam terakhir dan kami akan menerima lebih banyak lagi,” katanya. Dia telah memberi sinyal proklamasi kemerdekaan Catalonia akan terjadi dalam hitungan hari. “Saya yakin bahwa dalam beberapa hari ke depan kita akan menunjukkan yang terbaik dari negara kita ketika institusi Catalonia harus menerapkan hasil referendum,” ujarnya.
“Hari ini kita lebih dekat dari kemarin menuju keinginan bersejarah kita,” lanjut mantan wartawan yang menjadi pemimpin Catalonia itu. Pemerintah Perdana Menteri Mariano Rajoy mengatakan, Puigdemont telah menyia-nyiakan kesempatan untuk mengembalikan Catalonia ke jalur hukum. “Jika Puigdemont ingin berbicara atau bernegosiasi, atau ingin mengirim mediator, dia tahu betul apa yang harus dia lakukan lebih dulu; Kembali ke jalan hukum,” katanya dalam sebuah pernyataan.(red)