Bungkus Rokok dirubah, Jumlah perokok Menurun

MEDANHEADLINES – Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh   Cochrane Tobacco Addiction Group, Oxford.menemukan bahwa Penerapan bungkus rokok polos diklaim mampu menurunkan jumlah perokok.

dari studi yang dilakukan tersebut didapati bahwa 300.000 perokok menghentikan kebiasaan merokoknya  tiap tahun sejak bungkus rokok polos diterapkan.

“Kami belum tahu bagaimana dampak penerapan bungkus rokok polos di Inggris. Namun berdasarkan hasil analisis terhadap kebijakan serupa di Australia, kurang lebih akan ada 300.000 perokok yang berhenti setelah kebijakan bungkus rokok polos diterapkan,” tutur Jamie Hartmann-Boyce, peneliti dari Cochrane Tobacco Addiction Group, Oxford.

Inggris sendiri akan menerapkan bungkus rokok polos pada tahun 2017 ini dan akan membuat. Bungkus rokok polos dan dijual dalam bungkus berwarna sama, tidak memiliki logo, dan dipenuhi oleh peringatan bergambar dampak rokok.

Merek rokok pun hanya ditulis dalam ukuran kecil di bagian depan. Selain itu, warna mereka dan font tulisan pun dipastikan sama untuk semua jenis rokok yang dijual di pasaran.

Penelitian yang dilakukan dengan menganalisis 51 studi sebelumnya soal dampak penerapan bungkus rokok polos dari berbagai dunia. Dari hasil analisis, didapatkan perokok cenderung malas membeli rokok karena kemasannya sudah tidak menarik.

“Bentuk kemasan sangat memengaruhi perilaku dan sugesti soal merokok. Dengan memberlakukan bentuk kemasan standar untuk semua merek, maka keinginan untuk merokok akan berkurang,” tambah Hartmann-Boyce.

Studi sebelumnya memang membuktikan adanya penurunan minat merokok setelah bungkus rokok polos diterapkan. Sally Dunlop dari Cancer Institute in New South Wales menyebut setelah 4 tahun dijalankan di Australia, minat merokok, terutama pada kalangan dewasa muda, memang menurun.

Hal ini dibuktikan oleh survei yang ia lakukan kepada hampir 9.000 perokok Australia dengan rentang usia 12 hingga 24 tahun. Sekitar 15-20 persen non perokok, mantan perokok hingga perokok coba-coba mengaku kehilangan minat untuk merokok karena bungkusnya yang polos.

“Penerapan bungkus rokok polos merupakan perlawan terhadap industri rokok yang selalu mengasosiasikan produk berbahaya mereka dengan gambar yang aktraktif dan menarik,” urai Dunlop, dalam penelitiannya yang dipublikasikan di jurnal Tobacco Control ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.