MEDANHEADLINES,Medan –Dugaan Mal Praktek yang dilakukan oleh RSU Pirngadi medan yang menimpa bocah 10 tahun asal deli serdang Anggirlan nasution (10) belum menemui titik terang, pasalnya Humas RSU Pirngadi Medan Edison Peranginangin tidak bisa dikonfirmasi terkait hal tersebut.
Saat dihubungi via seluler nomor handphone Edison sibuk. Setelah beberapa kali di telepon, nada sambungnya tetap menyatakan sibuk.
Bahkan saat beberapa awak media menyambangi kantornya, Edison tidak berada di kantor. Seorang pegawai yang berada dikantornya mengatakan Edison sedang berada diluar.
“Bapak gak ada bang sedang di Pemko,” kata pegawai laki-laki memakai seragam dinas coklat, Senin (20/02/2017).
Diketahui, Pada Mei 2015 Anggi dibawa ke Rumah Sakit Pirngadi Medan untuk menjalani operasi. Saat itu, keluarga hanya berbekal fasilitas Jaminan Kesehatan Masyarakat. Namun pascaoperasi, jahitan di perut Anggi malah lepas. Pihak rumah sakit kemudian meminta agar Anggi dioperasi lagi. Bukan malah sembuh, pascaoperasi kedua, usus Anggi dibiarkan terburai di luar.
Kondisi Anggi kian memburuk pascaoperasi kedua. Berat badannya semakin menurun. Namun dokter berkukuh akan melakukan operasi sampai beratnya mencukupi. Anggi pun harus dirawat inap di RS Pirngadi.
Selama empat bulan disana, keluarga memutuskan untuk membawa Anggi pulang. Keluarga menduga, tenaga medis di RS Pirngadi telah melakukan kesalahan prosedur saat menangani Anggi.(pra)