MEDANHEADLINES,Medan – Mungkin hanya sebahagian kecil masyarakat Indonesia terutama kaum muda yang mengenal seorang Wiji Tukul.seorang seniman yang hingga saat ini tidak diketahui keberadaannya sejak orde baru berkuasa.
Untuk mengenangnya dan mengetahui bagaimana perjalanan hidupnya dibuatlah sebuah film yang berjudul “Istirahatlah Kata-Kata” yang mengisahkan tentang sepenggal kehidupan penyair Wiji Thukul saat harus bersembunyi dari kejaran aparat negara pada era Orde Baru.
Dalam Film ini juga mengisahkan saat-saat di mana Wiji Thukul melarikan diri ke Pontianak selama delapan bulan pasca kerusuhan 27 Juli 1996 di Jakarta.
Sutradara film “istirahatlah kata-kata” Yosep anggi noen mengungkapkan,film ini adalah film pertama tentang Wiji Thukul yang diproduksi oleh sineas muda yang tidak pernah mengenal secara langsung sosok Wiji Thukul.
“ Film “Istirahatlah Kata-Kata” telah memotret sisi paling elementer dari seorang manusia, saat kehilangan hak-hak asasinya demi membuka ruang demokrasi. Wiji Thukul tak bisa bertemu keluarga selama berbulan-bulan dan terus diburu kemana-mana. Kebebasan berekspresi dikekang hingga harus menempuh perjalanan berbahaya, sunyi, penuh ketegangan dan penderitaan.” paparnya
Lebih lanjut ia mengungkapkan, Kaum muda akan bisa lebih mengenal Wiji Thukul dengan menonton film yang akan diputar serentak di 15 kota besar ini.
Menurutnya, Melalui film ini dapat mengingatkan memori kita bahwa kebenaran dan keadilan atas Wiji Thukul dan keluarganya. Serta bagi korban-korban lainnya yang belum kembali hingga kini.
Ia juga menyebutkan Dengan koleksi enam penghargaan dan mengikuti 7 festival film di luar negeri menunjukan bahwa film ini tidak hanya mendapat pengakuan secara artistik, namun juga menjadi duta Indonesia di kancah internasional.
“ Film Istirahatlah Kata-Kata mengajarkan bangsa ini untuk memaafkan tanpa melupakan pengungkapan kebenaran. Film ini mengajak manusia Indonesia merefleksikan jaman kegelapan bangsa sebagai kenyataan masa lalu agar tidak mengulanginya dimasa depan.” Tegasnya.