MEDANHEADLINES.COM – Haedar Nashir dan Abdul Mu’ti secara resmi kembali ditetapkan sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah masa jabatan 2022-2027.
Proses penetapan sendiri berlangsung lebih cepat dari jadwal awal yang ditetapkan. Sesuai rencana awal penetapan Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah akan dilaksanakan pukul 15.30 WIB di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS.
Efisiensi waktu ini terjadi karena salah satu proses pemilihan dan penghitungan dilakukan memakai sistem e-voting.
“Secara ringkas kami sampaikan bahwa rapat memutuskan ketua umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027 adalah bapak Prof. Dr. Haedar Nashir MSi. Rapat juga memutuskan Sekretaris Umum adalah Bapak Prof. Dr. Abdul Mu’ti MSi,” kata panitia pemilihan, Ahmad Dahlan Rais saat memimpin rapat, Minggu (20/11/2022).
Usai Dahlan Rais membacakan hasil rapat, tepuk tangan para peserta rapat menggema di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Setelah ditetapkan sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah terpilih, Haedar Nashir menyampaikan tadi sudah bersidang santai dan juga serius dari hati-hati mengenai masa depan Muhammadiyah. Sebagai mana telah menjadi pembahasan dalam persidangan-persidangan muktamar.
“Kami yang 13 ini mengembang amanat secara kolektif kolegial dan tersistem sebagaimana karakter dari kepemimpinan Muhammadiyah,” terang Haedar.
“Saya sebagai ketum posisinya hanya sejengkal didepankan dan seiinci ditinggikan tetapi prinsip kepemimpinan adalah kepemimpinan kolektif kolegial dan sistem Persyarikatan,” paparnya.
Dalam menjalankan amanat tentu pertama untuk menjalankan program-program Muhammadiyah yang arahnya pada proses transformasi yang lebih dinamis di masa yang akan datang. Baik menyangkut program umum maupun program per bidang.
“Yang arahnya pada Muhammadiyah unggul berkemajuan dalam berbagai aspek kehidupan,” sambung dia.
Menurutnya, dalam mengembang amanat ini dan bertugas untuk mensosialisasikan serta menjadikan pandangan Islam berkemajuan dalam Risalah Islam berkemajuan yang telah ditetapkan untuk mendialogkan kepada berbagai kalangan di dalam dan luar negeri.
Ini agar menjadi alam pikiran yang semakin luas dan terintegrasi dengan baik di Persyarikatan.
“Islam yang membawa damai, Islam yang menyatukan, Islam yang membangun optimisme. Tetapi juga Islam yang menghadirkan kemajuan hidup seluruh masyarakat bangsa negara dan kemanusiaan global,” paparnya.
Haedar mengatakan, PP Muhammadiyah juga memiliki mandat untuk terus mendiskusikan mengenai isu-isu strategis keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal. Nantinya ini untuk menjadi masukan penting di berbagai bidang.
Haedar juga menyampaikan, kepemimpinan Muhammadiyah ini satu mata rantai terstruktur dengan PDM, PCM, dan PCIM.
“Jadi kepemimpinan kami harus mampu memobilisasi seluruh gerak kepemimpinan secara nasional yang istilah muktamar ini akan diikuti oleh seluruh musyawarah baik ranting, cabang, daerah, wilayah,” jelasnya.
“Itu memberi peluang untuk bersama-sama secara nasional untuk menjalankan program sesuai keputusan muktamar ini,” jelas dia.(red/suara.com)