MEDANHEADLINES.COM– Penari grup MIRROR yang beberapa waktu lalu tertimpa layar LED raksasa di panggung konser masih menjalani pemulihan.
Setelah dua bulan menjalani berbagai perawatan, penari yang bernama Li Kai Yin melihat kemungkinan kecil untuk sembuh dengan anggota badan yang masih lumpuh.
Melansir Kbizoom, pada 24 September, media China HK01 melaporkan bahwa ayah dan pacar Li Kai Yin, telah bertemu dengan kru penari. Di sini, keduanya mengucapkan selamat tinggal pada panggung dansa atas nama Li Kai Yin, dan mengucapkan selamat tinggal kepada rekan satu krunya.
Menurut ayah Li Kai Yin, putranya berpeluang kecil untuk sembuh. Setelah 2 bulan perawatan intensif, dia hanya bisa mengucapkan kalimat sederhana dan masih belum bisa menggerakkan anggota tubuhnya.
Para dokter telah menerapkan berbagai metode pengobatan, baik dalam gaya Barat dan Timur, serta menggunakan akupunktur, tetapi Li Kai Yin masih belum mendapatkan kembali gerakan dinamisnya.
“Peluang pemulihan putra saya sangat tipis, dan sejauh ini saya tidak melihat titik akhir. Diagnosis awal mengatakan bahwa Kai Yin memiliki kemungkinan 99 persen lumpuh selama sisa hidupnya, dan setelah 2 bulan, ini tidak berubah,”kata sang ayah.
Orang tua dan pacar Li Kai Yin terkuras secara mental dan fisik setelah kecelakaan penari itu. Sang ayah yang adalah seorang pendeta, kehilangan 15 kg hanya dalam 55 hari setelah kecelakaan putranya, sementara pacarnya juga menjadi sakit dan lemah saat dia mendedikasikan seluruh waktunya untuk merawatnya.
Semua biaya perawatan Li Kai Yin ditanggung oleh Maker Ville, agensi grup MIRROR. CEO agensi juga mengunjungi sang penari di rumah sakit, dan mencoba memberi keluarganya sekitar USD 1,2 juta, yang ditolak ayah Li Kai Yin.
Layar LED raksasa seberat 600kg jatuh di tengah pertunjukan, menghancurkan Li Kai Yin dan menyebabkan pendarahan otak internal, cedera leher dan kepala yang berat, patah tulang belakang, dan kelumpuhan di keempat anggota badan.
Sejak saat itu, penari pria telah menjalani 3 operasi besar untuk meredakan kerusakan yang terjadi pada tubuhnya, termasuk transplantasi saraf dan koreksi tulang belakang.
Li Kai Yin berhasil bertahan pada akhirnya, tetapi kelumpuhan seluruh tubuhnya juga berarti karir dan impiannya sebagai penari akan hilang selamanya. Menurut ayah Li Kai Yin, penari itu sekarang menderita tidak hanya secara fisik tetapi juga mental, dan menghabiskan malam dengan rasa sakit.(red/suara.com)











