Sumut  

Dir Lantas Polda Sumut Turun Langsung Mengecek Pos Penyekatan

Dir Lantas Polda Sumut Kombes Pol Valentino Tatareda saat mengecek pos penyekatan di perbatasan wilayah Sumut. (Handout)

MEDANHEADLINES.COM, Medan – Direktur Direktorat Lantas Polda Sumatera Utara (Sumut) Kombes Pol Valentino Tatareda turun langsung memantau tujuh pos penyekaatan di perbatasan wilayah Sumut.

“Hari ini memantau sekaligus memeriksa kesiapan pos perbatasan di Pakpak Bharat – Karo – Aceh Tenggara dan tugu perbatasan Tapteng – Aceh Singkil. Sebelumnya ke pos perbatasan Langkat -Aceh, Labuhanbatu – Riau, Padanglawas – Riau dan Madina – Sumatera Barat,” kata Valentino, Selasa (11/5) malam.

Pemantauan dan pemeriksaan pos di perbatasan telah dilakukan mulai 6 Mei hingga menjelang lebaran.

“Ini hari terakhir saya memantau pos-pos perbatasan. Saya ingatkan agar personel benar-benar melaksanakan tugasnya. Jangan sampai melakukan negosiasi dengan pemudik, apalagi pungli,” ujarnya.

Selain itu, Valentino juga memberikan semangat dan perlengkapan penunjang di Pos Pam kepada para petugas, seperti rompi Lantas, senter dan logistik untuk membantu pelaksaan tugas di lapangan.

“Sampaikan kepada masyarakat dengan tegas terkait aturan, namun tetap ke depankan senyum, sapa, salam pada saat pemeriksaan dan memutar balikan kendaraan yang berniat mudik,” katanya.

Valentino menjelaskan, hingga Selasa (11/5) malam, kendaraan yang diputar balik berjumlah 3.498, diantaranya roda dua sebanyak 852 unit, bus 387, mobil penumpang 1.674,  mobil barang 455 dan kendaraan khusus (Ransus) 130 unit.

Menurut Valentino, kegiatan penyekatan dilakukan berdasarkan peraturan pemerintah melaui Satgas Penanganan Covid-19 yang menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 13 tentang peniadaan mudik Hari Raya Idul Fitri dan pengendalian penyebaran Covid-19 selama Ramadhan dan Lebaran. Untuk itu mobilisasi masyarakat dibatasi dengan penyekatan.

“Namun kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa tidak semua kendaraan diputar balik, seperti angkutan cargo atau barang dan melayani masyarakat yang melakukan kegiatan non mudik,” katanya.

Valentino juga mencontohkan perjalanan lain seperti perjalanan dinas yang dilengkapi surat tugas, mengunjungi keluarga sakit, kemalangan, keperluan berobat ibu hamil, melahirkan dan pelayanan kesehatan darurat dengan satu pendamping.

“Tujuan semua itu untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” pungkasnya. (Fad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.