Warga Desa Martelu saat melakukan penanaman bibit pohon di areal tanah ulayat Desa Martelu di Kecamatan Sibolangit, Sabtu (28/11) (Handout)
MEDANHEADLINES.COM, Sibolangit – Puluhan masyarakat Desa Martelu di Kecamatan Sibolangit melakukan aksi gotong-royong dan penanaman puluhan bibit pohon di areal tanah ulayat Desa Martelu, Sabtu (28/11).
Koordinator aksi Guntur Tarigan mengatakan, penanaman bibit pohon adalah salah satu upaya pelestaraian (Konservasi) masyarakat Desa Martelu terhadap lingkungan. Selain itu untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
“Hari ini kami menanam aneka bibit pohon sebagai bentuk konservasi. Bibit yang ditanam yakni kecombrang, kelapa, cengkeh dan durian,” kata Guntur di sela-sela kegiatan.
“Sejarah tanah ulayat ini dikenal dengan sebutan ‘Shypon’. Dulunya kawasan ini kerap terjadi longsor berkepanjangan. Untuk itu, kita lakukan penghijauan agar bencana yang sama tak terjadi lagi,” tambahnya.
Di lokasi yang sama, Matius Sinuhaji mengatakan, leluhurnya meminjamkan tanah ulayat itu kepada masyarakat untuk dijadikan lokasi serapan air guna dialirkan ke areal persawahan warga sekitar.
“Lahan ini merupakan sumber kehidupan masyarakat desa untuk mengairi persawahan mereka,” ucap Matius yang merupakan keturunan dari pendiri Desa Martelu.
Generasi keempat pendiri Desa Martelu itu juga menegaskan bahwa tanah ulayat ini tidak bisa diperjualbelikan kepada siapa pun.
Karena peruntukannya akan selalu dijadikan kawasan serapan air, bukan untuk diperdagangkan.
“Jika ada bentuk jual beli yang mengatasnamakan kepemilikian tanah ulayat masyarakat Desa Martelu, maka itu dipastikan ilegal. Dan kami masyarakat Desa Martelu tidak akan tinggal diam,” tegas Cucu Bedil Sinuhaji pendiri Desa Martelu. (Afd/Rha)