Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution saat mengunjungi pameran UMKM di Manhattan Squere
MEDANHEADLINES.COM, Medan – Ir H Akhyar Nasution MSi mengaku sudah menyerahkan tiga nama bakal calon wakil Wali kota Medan ke DPP PDI P di Jakarta, Rabu (11/3)
Ketiga nama calon wakil wali kota yang ia serahkan tersebut memiliki karakter kepemimpinan, pengalaman di birokrasi, memiliki keilmuan dan sosoknya religius.
Dalam pertemuannya dengan DPP PDIP, Akhyar yang merupakan Guru kader utama dimintai syarat untuk memberikan tiga nama calon wakil wali kota Medan.
“Karena saya kader utama PDIP, DPP PDIP membebaskan saya memilih calon wakil di luar kader PDIP. Saya sudah serahkan tiga nama, ketiga nama itu di luar PDIP, dan saya yakini calon wakil wali kota yang saya serahkan itu bisa bekerjasama untuk mewujudkan pembangunan dan membikin Medan tambah cantik,” Ungkapnya disela sela kegiatannya usai membuka pameran UMKM di Manhattan Times Squere Medan, Kamis (12/3)
Dari ketiga nama yang diserahkan Akhyar ke DPP PDIP, Akhyar enggan menyebutkan nama mereka, namum ia membocorkan sosoknya adalah ulama yang pernah dibirokrasi dan akademisi , kemudian ada politisi yang aktif sebagai akademisi, berjiwa muda dan religius, serta birokrasi yang berpengalaman, akademisi juga serta berkarakter memimpin.
“Tiga nama itu sudah saya kenal sejak lama, dan saya sudah menyaringnya benar-benar. Nama-namanya ada di DPP PDIP, tapi dari tiga sosok itu merupakan warga Medan dan cukup dikenali. Karena tiga nama itu, masing-masing berpengalaman di birokrasi, dikenali oleh politisi, memiliki keilmuan yang baik dan religius,” ucap Akhyar
Pria lulusan Sekolah Guru Kader Utama PDIP angkatan IV pada tahun 2012 di Kulonprogo, DI Yogjakarta itu menyebut, Jika namanya diputuskan sebagai Calon Walikota Medan dari PDIP, maka tiga nama itu akan diputuskan menjadi satu nama. Selanjutnya, akan dibawa ke mitra koalisi partai lainnya disatukan menjadi pasangan calon walikota dan calon wakil walikota.
Begitupun, Akhyar tak menutup diri dengan partai lainnya untuk mengajak partai lain menjadi mitra koalisi.
Adapun partai yang sudah intens berkomunikasi secara politik yakni PAN, PKS, Partai Demokrat, dan PPP. Sedangkan ke partai lainnya, Akhyar sudah mendaftarkan diri.
Dia juga menceritakan , Untuk menjadi kader utama PDIP seperti yang dimilikinya memiliki perjalanan yang panjang, bahkan harus memiliki kemampuan, pengetahuan berorganisasi serta pengalaman di partai.
” Karena sulitnya mendapatkan guru kader utama, di Sumut dari ratusan ribu kader PDIP tercatat hanya 30 orang yang memiliki sertifikat guru kader utama,” Jelasnya
Ia juga menceritakan pengalamannya di PDIP, saat itu baru mau menjadi pemilih pemula, saat itulah dirinya mendaftarkan diri menjadi kader PDI, keluarlah kartu anggota. Kemudian, dijadikan kader karena masuk kepengurusan di tahun 1994, dan seterusnya menjadi pengurus hingga anggota DPRD Medan tahun 1999-2004.
“Jadi saya di PDIP itu sudah guru kader utama dan berkarier aktif di kepengurusan dari tingkat ranting, anak cabang, hingga DPD PDIP Sumut. Saya juga mendapatkan warisan darah PDI dari kakek dan ayah saya. Jadi saya sangat paham yang akan dibuat partainya, yakni mengutamakan kadernya,” Ungkapnya
Tak hanya itu, Akhyar menyatakan saat ini keinginan dan doa para kader serta anggota PDIP di kota Medan agar partainya sebagai Rumah Besar Wong Cilik memberikan tugas kepartaian kepada para kader-kader PDIP.
“Saya pribadi memohon doa restu dari rekan-rekan kader PDIP atas seluruh perjalanan yang dilalui ini. Semoga seluruh kader-kader kita tambah semangat dalam perjuangan,” Jelasnya. (red)