MEDANHEADLINES.COM, Medan – Aparat kepolisian dari tim khusus anti bandit (Tekab) Polsek Sunggal berhasil meringkus kawanan pencuri spesialis bongkar rumah yang sudah belasan kali beraksi disejumlah lokasi
Ketiga kawanan pelaku ditangkap yang diamankan itu adalah So alias Awen (30), warga asal Dolok Masihul, Is (27) Jalan dusun III, Suka Aman, Desa Suka Maju, Sunggal, Deliserdang, dan Sy ,(31) Warga Jalan Tanjung Gusta Gang Ikhlas, Kecamatan Sunggal, Deliserdang.
Selain mengamankan tersangka, Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa dua unit sepeda motor, kunci T, tas, tabung gas, dispenser serta tanah kuburan yang dibungkus kain putih.
Kapolsek Sunggal Kompol Yasir mengatakan, ketiganya saat ditangkap hari ini Kamis (27/2/2020) di Desa Mencirim Pondok, Kutalimbaru, Deliserdang mencpba melarikan diri sehingga diberikan tindakan tegas
” ketiganya terpaksa kita beri tindakan tegas di kaki dan dibawa ke RS Bhayangkara,” Ungkapnya
Yasir menambahkan, Penangkapan ini berdasarkan penyelidikan atas laporan tiga orang warga yakni Ridwan, Lisnawati Br Pinem dan Fadilah Nugroho.
“Dari penyelidikan atas laporan itu kami menangkap Solihen alias Awen dan Iswanto Asop Ginting di Desa Mencirim pondok,” kata Yasir.
Berdasar keterangan kedua tersangka itu, polisi kemudian melakukan penangkapan satu tersangka lain bernama Syahrial alias Izal di Jalan Sei Mencirim Gang Bersama Desa Mencirim, Deliserdang.
“Tersangka Iswanto ini residivis,” jelasnya.
Berdasar interogasi terhadap para tersangka kata Yasir, mereka mengakui setidaknya ada 11 rumah yang telah dibobol mereka.
Beberapa diantaranya di Simpang Lowok Desa Sei Mencirim Kecamatan Mencirim, Deliserdang, Jalan Payageli Desa Payageli, Perumahan Rorinata tahap 9 Desa Sukamaju, Sunggal, Perumahan Bougenvil Desa Sukamaju, Sunggal, lalu di Jalan Sei Mencirim Gang Rambutan Desa Medan Krio, Sunggal, dan PT. IRA Jalan Serasi Desa Medan Krio, Kecamatan Sunggal.
“Rumah yang dibobol ada yang merupakan rumah kosong, ada juga rumah yang berpenghuni,” ungkapnya
Sementara tersangka Iswanto Asop Ginting mengakui perbuatannya. Terkait adanya tanah kuburan yang selalu mereka bawa dalam beraksi, Iswanto mengakui tanah itu menurut keyakinan mereka agar setan penghuni rumah kosong yang hendak dibobol tidak menggangu mereka.
\”Jadi tanahnya dipegang aja supaya lancar,” jelasnya.(red)