MEDANHEADLINES.COM, Medan- Sudah jatuh tertimpa tangga. Pribahasa ini mungkin cocok menggambarkan keadaan yang dialami M Hasan Nasution.
Betapa tidak, sudahlah kehilangan telpon genggam, warga Jalan Bromo, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Medan Denai, ini mengalami kecelakaan tunggal. Akibatnya, pria 25 tahun tersebut mengalami rugi materi dan patah tulang sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Informasi yang diperoleh, Sabtu (24/8). Sebelum kejadian nahas itu, M Hasan yang bekerja sebagai driver ojek daring itu sedang mengendarai sepeda motor Honda Revo bernomor polisi BB 3974 RN di Jalan Madong Lubis, Medan Perjuangan, pada Jumat (23/8) dini hari.
Lagi asyik berkendara, M Hasan mengeluarkan telepon genggamnya untuk menghubungi konsumen yang memesan orderan kepadanya. Ternyata dari situlah malapetaka yang sudah mengintainya terjadi.
Tanpa disadarinya, tiga pria berboncengan satu sepeda motor telah lama membuntutinya. Begitu mengeluarkan telepon, bandit jalanan yang identitasnya belum diketahui memepet dari belakang. Hitungan detik satu dari mereka merampas telepon yang digenggam M Hasan.
Seketika android merek Vivo miliknya berpindah tangan. Akan tetapi, begitu sadar yang dicuri adalah alatnya untuk mengais rezeki, ia spontan mengejar ketiga begundal itu.
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Alih-alih mendapatkan hartanya, M Hasan malah menabrak tembok rumah warga setelah kenderaannya ditendang pelaku ketika melintas di sekitaran Jalan Perguruan, Medan Tembung.
Brakkk… seketika bagian depan motornya ringsek dan ia terpental ke aspal jalan. Kuatnya benturan membuat pengemudi nahas itu patah tulang di bagian mata kaki sebelah kanan, pinggang dan luka di sekujur tubuh. Sedangkan begundal jalanan itu berhasil kabur bersama perangkat kerja korban.
Beruntung masyarakat yang mendengar dan melihat tabrakan hebat itu cepat mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Muhammadiyah di Jalan Mandala By Pass, Medan Denai, untuk mendapat pertolongan medis. Sementara motornya yang sudah “remuk” diamankan Polsek Percut Sei Tuan yang tiba di lokasi usai mendapat informasi dari warga.
“Tapi kasusnya akan ditangani oleh Polsek Medan Timur lantaran TKP awalnya masuk wilayah hukum sana. Bukan wilayah kita,” ujar seorang polisi di Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolsek Percut Sei Tuan.
Sementara, Kapolsek Medan Timur Kompol M Arifin ketika dikonfirmasi terkait kejadian yang dialami korban mengatakan belum ada mendapat informasi tentang peristiwa tersebut.
“Belum ada laporan pengaduan dari kejadian yang dimaksud,” kata Kompol Arifin membalas pesan singkat yang dilayangkan Medanheadlines.com (AFD).