Foto : Ilustrasi miss V
MEDANHEADLINES.COM – Kita mungkin mendengar istilah peremajaan vagina. Namun, kesan yang tertanam pada kebanyakan orang terhadap hal ini cenderung sempit, yakni demi urusan rumah tangga semata padahal nyatanya tidak.
Tindakan peremajaan vagina dari segi medis juga berfungsi untuk mengatasi gangguan-gangguan kesehatan yang biasa dialami wanita yang sudah menikah dan atau melahirkan. Salah satunya kesulitan mengontrol urine.
Artikel lain:
Tanda Vagina Mulai Tak Sempurna dan Perlu Vaginoplasty
Cara Salah Bersihkan Vagina Bikin Peradangan, Cek Penjelasannya
Hal ini dijelaskan secara detail oleh dr. Ni Komang Yeni Dhanasari, SpOG, ahli kebidanan dan kandungan yang berpengalaman dalam bidang ginekologi estetika dalam acara yang digelar Bamed Healthcare, Bamed Women’s Clinic. Disebutkan olehnya bahwa dari masa pubertas hingga masa menopause, vagina mengalami beberapa fase yang dapat menurunkan elastisitasnya akibat perubahan hormon, kehamilan, serta persalinan.
“Masalah yang umum terjadi adalah pada saat pascamelahirkan, jaringan vagina menjadi kendur, menciptakan rasa longgar dan berkurangnya kepekaan di daerah vagina. Dampaknya termasuk kesulitan untuk mengontrol urine akibat hilangnya kekuatan di uretra karena struktur pendukung pelvis yang lemah,” jelas Yeni.
Kemajuan di bidang ginekologi, salah satunya peremajaan vagina, merupakan kabar baik bagi wanita yang membutuhkan perawatan vagina sebagai dampak perubahan anatomi organ intim tersebut dalam fase-fase kehidupan yang salah satunya kemudian mengganggu kemampuan mengontrol urine.
Menurut Dr. Yassin Yanuar Mohammad, SpOG (K), M.SC, CEO Bamed Healthcare Group, tindak peremajaan vagina untuk mengatasi gangguan yang dialami dapat dilakukan secara invasif (operasi), semi-invasif, maupun non-invasif.
Baca juga:
Ketahui Vaginal Rejuvenation yang Bikin Vagina Kembali Kencang
Alasan Celana Dalam Katun Bersahabat buat Vagina
“Layanan diberikan berdasarkan hasil diagnosis ahli serta kebutuhan pasien,” ujarnya.
Ditambahkan Yeni, peremajaan vagina bukan sekadar untuk mencari kenikmatan seksual tapi juga bertujuan untuk membantu wanita meraih kematangan fisik sehingga bisa semakin meningkatkan kepercayaan diri sekaligus kualitas hidup.
“Peremajaan vagina bukanlah suatu hal yang tabu untuk dibicarakan sehingga perempuan tidak usah malu untuk mengemukakan kebutuhannya dan mencari solusi akan hal ini,” jelasnya. (raj/tempo.co)