Ragam  

Penggunaan Bahasa Batak Di Stasiun KA Medan Diprotes

MEDANHEADLINES.COM, Medan – Penggunaan bahasa Batak dalam membuat pengumuman di stasiun kereta api Medan oleh Pimpinan PT KAI Divisi Regional (Divre) 1 Sumatera Utara, menuai protes.

Ketua AMAMI (Aliansi Masyarakat Adat Melayu Indonesia) Fachroel Rozi menyebut, penggunaan bahasa tersebut adalah sesuatu yang keliru.

“Letak lokasi stasiun berada di kota Medan, sudah jelas kota Medan ini adalah tanah Melayu, tidak sepantasnya digunakan bahasa dari suku lain selain Melayu,” kata Rozi.

Rozi mengaku kecewa dan menilai yang dilakukan pihak PT KAI Kurang tepat.

“Dari lintasan yang dilalui kereta api saja sudah bisa kita lihat hampir rata-rata stasiun itu ada di pesisir timur yang penumpang kereta api merupakan bukan sepenuhnya masyarakat batak,” katanya.

Seharusnya menurutnya, sebelum memberlakukan penggunaan bahasa Batal tersebut, pihak PT KAI melakukan penelitian dan survey.

“Untuk itu kami meminta kepada pimpinan tertinggi PT KAI untuk mengevaluasi pihak-pihak terkait yang terlibat dalam perlakuan ini kami masyarakat melayu yang ada di kota Medan sangat kecewa terhadap perlakuan pihak PT KAI,” katanya.

Ia menambahkan, agar keputusan semena-mena ini tidak dilanjutkan.

“Hal ini juga terindikasi dalam pengkaburan sejarah asal usul kota Medan jelas terlihat kalau kota Medan itu adalah tanah deli tanah Melayu,” ujarnya. (raj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.