MEDANHEADLINES.COM – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan Hardensi Adnin mengungkapkan pelaksanaan monitoring Pencocokan dan Penelitian (Coklit) daftar pemilih di Kota Medan yang dilakukan secara serentak di 21 kecamatan se-Kota Medan sudah mencapau 75 %
Dikatakannya, ketika melakukan monitoring, pihaknya menemukan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang mengalami kendala selama menjalankan tugasnya.
“Sejumlah kendala itu seperti pemilih yang tidak mau didata, tidak mau ditempel stiker setelah dicoklit padahal itu wajib. Bahkan ada pemilih yang mau didata namun tidak mau berkomunikasi secara langsung,” Pungkasnya.
Menurutnya, kendala itu tidak hanya terjadi selama pihaknya melakukan monitoring, tetapi sudah terjadi sejak kegiatan coklit dimulai pada 20 Januari 2018.
“Maka hingga coklit ini berakhir (18 Februari 2018) kita ingin masyarakat dapat bekerjasama dan menyukseskan kegiatan ini agar data pemilih kita valid,” sebutnya.
Herdensi berpesan kepada masyarakat agar tidak curiga dengan para PPDP karena mereka dilengkapi identitas resmi serta perlengkapan penunjang seperti topi dan ban lengan dalam menjalankan tugasnya.
Lebih lanjut Herdensi menjelaskan, meski monitoring coklit serentak yang dilakukan pihaknya sudah berakhir, namun KPU Medan tetap memonitoring coklit secara berkelanjutan hingga kegiatan ini berakhir.
“Meski menghadapi berbagai kendala, namun hingga saat ini coklit di Kota Medan sudah mencapai 75%,” jelasnya. (red)