MEDANHEADLINES – Banyaknya pertanyaan dari berbagai pihak mengenai aman atau tidaknya Proyek pembangunan dari lokasi rawan Gempa mendapat tanggapan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono
Ia menjelaskan,di Indonesia sangat sulit untuk menemukan lokasi yang tak rawan gempa atau tak dilewati oleh patahan atau retakan kulit bumi yang disebut sesar.
“Sering kita ditakut-takuti tentang sesar. Kalau ada rencana bendungan melewati sesar, kemudian ditakut-takuti ini enggak layak, melewati sesar. Saya enggak pernah jawab berdebat itu. Saya menyampaikan, tolong sampaikan ke saya satu bendungan saja yang tidak lewat sesar. Karena kalau berdebat pasti panjang,” katanya saat acara peluncuran peta sumber dan bahaya gempa Indonesia di kantornya.
ia mengatakan, Bukan untuk menyepelekan lokasi rawan gempa yang dilewati oleh suatu proyek, namun hal ini lebih kepada tindak lanjut dalam memahami dan meminimalisir atau memitigasi risiko proyek tersebut. Hal itu dapat dilakukan dengan perencanaan proyek yang lebih matang.
Untuk itulah diperlukan peta sumber dan bahaya gempa yang saat ini telah diperbaharui dari peta sebelumnya. Dalam peta terbaru ini, ditemui ada tambahan 214 titik sesar baru dari sebelumnya yang hanya berjumlah 81 sesar.
“Dengan adanya peta ini, sekarang menjadi 295 sesar aktif, ini menjadi warning pada setiap perencana. Apa lagi bendungan sekarang jadi program prioritas pembangunan infrastruktur,” tutur Basuki.
Dia bilang, banyak proyek infrastruktur prioritas pemerintah yang juga saat ini tengah dikaji terkait tindak lanjutnya lantaran melewati daerah rawan gempa. Misalnya, jalan tol, bendungan hingga jalur kereta cepat Jakarta-Bandung.
“Kereta Cepat Jakarta-Bandung, itu juga sedang kita kaji dengan komisi keamanan jembatan panjang dan terowongan jalan. 60% itu dibangun jembatan, 30% terowongan, dan sisanya landed. Jadi dengan peta ini, harus lebih hati-hati lagi perencanaan trase tersebut,” jelasnya (red)