MEDANHEADLINES, Medan – Penggunaan kartu tani yang nantinya digunakan sebagai bantuan subsidi pemerintah kepada petani akan mulai dijalankan pada tahun depan.
“Konsepnya kartu tani ini diberikan langsung kepada petani berbasis Poktan (kelompok tani) yang termasuk dalam daftar RDKK (rencana defenitif kebutuhan kelompok), berisi kuota pupuk per jenis pupuk berdasarkan alokasi,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, M Azhar Harahap
Dikatakannya, kartu tani merupakan kartu multi fungsi yang memuat informasi petani, lahan, kebutuhan saprotan, informasi panen, maupun sebagai kartu debit untuk penerimaan tabungan, pinjaman, subsidi maupun bantuan lainnya.
Azhar juga menambahkan, kartu tani ini juga nantinya untuk mendukung program Kementerian Pertanian (Kementan) lainnya, seperti pemberian benih, pestisida, alsintan, bantuan/pinjaman dan asuransi tani.
“ Karena itu, petani dianjurkan untuk masuk ke dalam poktan,” pungkasnya.
Ditambahkannya, Dalam pemberian subsidi langsung melalui kartu tani, syarat yang harus dipenuhi adalah tersedianya data poktan dan petani (nama dan alamat) sebagai target grup berdasarkan data RDKK yang masuk dalam sistem informasi penyuluhan pertanian (Simluhtan),” jelas Azhar.
Secara nasional, lanjut dia, ujicoba penggunaan kartu tani masih diterapkan di lima provinsi, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Jogyakarta dan Banten.
“Makanya tahun depan saya targetkan Sumut sudah masuk dalam tahap ujicoba penggunaan kartu tani,” jelasnya.
Saat ini, kata Azhar, Sumut sudah melakukan sosialisasi penggunaan e-RDKK di seluruh kabupaten/kota di Sumut. Selain itu, tiap-tiap petugas di kecamatan juga sudah bisa meng-entry atau memasukan data ke dalam komputer.
“Ini penting, karena semua sistem akan terkoneksi langsung ke pusat. Dengan terlaksananya e-RDKK ini maka memudahkan penggunaan kartu tani ke depan. Jadi tahapannya dimulai dari persiapan e-RDKK yang sudah dipersiapkan sejak tahun 2016 lalu, kemudian implementasinya secara bertahap di tahun 2017 dan diperkirakan tuntas secara nasional tahun 2018. Barulah implementasi kartu tani secara nasional dilakukan secara bertahap,” jelas Azhar.(red)