Ratusan  Murid SMK Negeri Binaan Pemprovsu Keracunan Makanan

MEDANHEADLINES, Medan – Ratusan murid SMK Negeri Binaan Provinsi Sumut mengalami sakit perut dan pusing yang diduga diakibatkan keracunan makanan usai melakukan santap malam, Selasa (07/02/2017). akibatnya 100 an orang siswa tersebut terpaksa dirawat di beberapa rumah sakit .

“Siswa yang makan tadi malam ada 350 orang. Kalau yang diduga keracunan lebih dari seratus orang,” kata Kapolsek Medan Barat, Kompol Victor Ziliwu, Rabu (08/02/2017).

Menurut siswa SMK itu, Makanan yang disajikan untuk makan malam itu mereka makan sekitar pukul 19.00 WIB.usai santap malam, mereka juga  menggelar apel sekitar pukul 21.00 WIB dan  Gejala keracunan mulai terasa saat itu sedang melaksanakan apel tersebut.

“Perut saya mules sejak jam malam. Di bawa ke sini sekitar jam 05.00 WIB, karena sakit perut,” kata Anggi, siswa yang masih menjalani perawatan di RS Sufina Azis.

Anggi saat itu memang ikut makan malam bersama murid lainnya usai melaksanakan tugas di bengkel. Setelah itu, beberapa rekannya juga mengaku mengalami gejala keracunan makanan.

“Kami nggak tahu kenapa, soalnya ada sebagian yang ikut makan nggak kena. Ada juga yang gak makan kena juga. Sebelumnya aku ada makan mi, mungkin karena itu juga,” sebut siswi kelas 10 ini.

Hingga saat ini, sebagian siswa yang diduga keracunan sudah  dirawat di beberapa rumah sakit seperti, RS Sufina Azis, RS Imelda Pekerja Merdeka dan RS Putri Hijau. Sementara itu, sudah 13 murid yang dibawa keluarganya pulang. Beberapa lainnya juga sudah ada yang dibawa pulang dan sudah bersekolah.

Atas insiden ini, Kepolisian langsung melakukan penyelidikan atas kasus keracunan ini. dan sudah mendatangi sekolah dan memeriksa lokasi makan malam dan dapur yang digunakan untuk memasak.

“Kami sudah bertemu dengan pengelola kepala sekolah dan tata usaha, disebutkan makanan ditangani katering yang baru dua hari melakukan kegiatan di sana. Sekarang kami sedang berusaha mengumpulkan bahan makanan tadi malam, dan memanggil penyalur beras dan sayur. Untuk sementara kita fokus pada pendataan dulu,” sebut Victor Ziliwu. (pra)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.