MEDANHEADLINES, Medan – Pangkostrad Letjen TNI Edi Rahmayadi bersama Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S Msi mengajak warga Medan untuk menanam tanaman pangan di perkarangan rumah.
Hal ini dilakukan karena Selain untuk memenuhi ketahanan pangan, juga sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kenaikan harga tanaman pangan, khususnya cabai dan bawang.
Ajakan ini disampaikan Pangkostrad dan Wali Kota ketika menghadiri launching Gerakan Perempuan Indonesia Peduli Pangan program Urban Farming yang digelar Aku Perempuan Peduli Lingkungan (APPEL) di Taman Ahmad Yani Jalan Sudirman Medan, Minggu (22/1/2017).
“Mari kita menanam tanaman pangan seperti cabai, bawang dan daun – daunan yang merupakan kebutuhan pangan rakyat kita. Dengan melakukan penanaman sendiri, kebutuhan akan pangan dapat terpenuhi dengan baik,” kata Pangkostrad.
Sementara itu, Wali kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi mengungkapkan kegiatan ini merupakan salah satu solusi alternatif yang dapat dilakukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangannya sehari-hari, terutama cabai, bawang maupun sayur-sayuran lainnya.
“Dengan menanam tanaman pangan di perkarangan rumah ini, kita ingin mengajak masyarakat untuk mandiri dan berdikari sehingga akhirnya terwujud swasembada pangan. Insya Allah dengan langkah yang dilakukan ini, masyarakat nantinya tidak akan kesulitan dengan harga cabai maupun bawang yang naik tinggi. Artinya dengan menanam satu batang tanaman pangan tentunnya dapat memenuhi kebutuhan pangam rumah tangga kita,” ungkap Eldin.
Sementara itu aktivis lingkungan, Dewi Budiarti Teruna Jasa Said selaku penggagas Gerakan Perempuan Indonesia Peduli Pangan mengungkapkan, latar belakang digelarnya kegiatan ini karena pengaruh kerusakan lingkungan berdampak pada sulitnya para petani yang memprediksi kapan tiba musim panen. Sehingga kondisi itu menyebabkan kebutuhan pangan, terutama cabai dan bawang sangat tinggi.
“Jika setiap perempuan mau berusaha menanam tanaman pangan di perkarangan rumahnya masing-masing, tentunya disamping peduli lingkungan , juga dapat menguntungkan secara ekonomis karena kita tergantung lagi dengan pasar. Artinya kegiatan ini disamping menyelematkan lingkungan juga untuk mewujudkan ketahanan pangan,” papar Dewi.(rls)