MEDANHEADLINES.COM, Medan – Caleg DPR-RI dari Dapil Sumut 1, Drs. H. Rahudman Harahap MM berkomitmen memperjuangkan kesejahteraan pekerja atau buruh, khususnya di Provinsi Sumut jika terpilih menjadi anggota legislatif pada Pemilu 2024.
Komitmen tersebut disampaikan Dewan Pakar DPW Partai NasDem Sumut itu saat bersilaturahmi dengan pengurus KSPSI AGN Sumut sekaligus menjadi narasumber pada podcast Suarapekerja di Stadion Cafe, Jalan Jaki II, Kecamatan Medan Kota, Rabu (6/12/2023).
Rahudman merasa terhormat karena bisa berdialog dengan Ketua KSPSI AGN Sumut Tengku Muhammad Yusuf dan menyapa seluruh pendengar podcast Suarapekerja. Sehingga dia bisa mendengar secara langsung keluhan dari petani, buruh, nelayan, kaum millenial dan Gen Z. Kemudian, yang tak kalah pentingnya kaum ibu-ibu yang mengeluhkan kondisi serba sulit saat ini.
“Ibu-ibu yang saya temui mengeluhkan tingginya harga sembako. Petani mengeluh pupuk mahal dan langka saat musim tanam. Tapi harga jual gabah tak sesuai sehingga petani tak sejahtera. Kaum milenial dan Gen Z susah mencari pekerjaan dan tingginya biaya pendidikan,” ujar Rahudman ketika dialog interaktif tersebut berlangsung.
“Buruh dan pekerja kita juga mengeluh tak mampu menyekolahkan anak ke tingkat pendidikan lebih tinggi. Kesulitan memenuhi kebutuhan hidup karena upah buruh dan pekerja rendah. Ini semua harus dicarikan solusinya,” sambungnya.
Sebagai Caleg Dapil Sumut 1 (Kota Medan, Deliserdang, Serdang Bedagai, Tebingtinggi), dan tim kampanye capres-cawapres nomor urut 1 Anies–Muhaimin (AMIN) untuk wilayah Sumut, dirinya harus lebih banyak berkomunikasi dan menjangkau masyarakat. Khusus buruh, lanjut Caleg Nomor 4 itu, pemerintah harus mengatur sistem pengupahan yang bisa menyejahterakan buruh, bukan lagi dengan sistem pengupahan minimal seperti UMP, tapi harus upah layak.
“Saya akan memperjuangkan itu, upah yang layak bagi buruh dan adanya hubungan industrial yang baik di setiap perusahaan ke depannya. Antara pengusaha dan pekerja adalah mitra. Saya sudah bertekad akan mewakafkan sisa umur untuk berbuat kepada masyarakat, berbuat untuk kaum buruh,” ucapnya.
“Kaum buruh dan pekerja adalah aset yang besar. Buruh adalah kekuatan dan modal bagi bangsa untuk kemajuan, karena mereka adalah pemuda-pemudi kita. Jika buruh dan pekerja sejahtera, tentu bangsa ini akan kuat dan mampu menuju Indonesia Emas 2045. Tapi, jika buruh atau pekerja lemah dan tidak sejahtera, maka target Indonesia Emas hanya omong kosong,” ucap mantan Wali Kota Medan itu dengan tegas.
Rahudman menegaskan bahwa dirinya akan berusaha menghadirkan perubahan bagi kepentingan masyarakat jika terpilih sebagai wakil rakyat. Sebab, semangat perubahan yang ingin diperjuangkannya sejalan dengan gerakan restorasi yang dijalankan Partai NasDem dan gerakan perubahan yang diperjuangkan pasangan AMIN, yaitu ingin menghadirkan keadilan, pemerataan dan kesejahteraan bagi semua.
Ketika ditanyai apa kiat yang dilakukan Rahudman sehingga sampai saat ini dia masih dikenal dengan masyarakat, dengan senyum Rahudman mengatakan kuncinya adalah komunikatif dan mau bertemu dengan siapa pun tanpa membeda-bedakan.
“Saya berkomunikasi dengan semua. Saya mau bertemu dengan siapa pun, baik itu tukang sapu, tukang ojek, tukang becak ataupun ibu-ibu. Saya berusaha untuk hadir mau siapa pun yang mengundang. Saya juga selalu siap berdiskusi dan berdialog dengan milenial, ormas dan lainnya. Dan Alhamdulillah, rumah kita tak pernah sepi dari tamu. Jadi saya terus menjaga komunikasi dan silaturahmi dengan semuanya,” ucap Rahudman.
Rahudman menjelaskan, saat menjabat Wali Kota Medan, dia selalu menjalin komunikasi dengan para buruh dan pekerja. Bahkan, dia kerap mengajak para pimpinan buruh makan bersama sambil berdialog dan mendengar aspirasi mereka. Buruh malah jarang menggelar aksi demo, karena ia selalu siap berdiskusi dan berdialog dengan buruh, sehingga dia dianugerahi “Bapak Buruh” pada peringatan May Day 2013.
Rahudman menegaskan, ia maju sebagai Caleg karena memiliki gagasan dan ingin memperjuangkan aspirasi masyarakat Sumut. “Kita punya gagasan bagaimana menghadirkan kesejahteraan bagi buruh, petani, nelayan dan masyarakat lainnya. Bagaimana pembangunan bisa merata dan ada keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya. (FAD)