MEDANHEADLINES.COM, Medan – Seekor harimau Sumatera di Medan Zoo yang diberi nama Erha ditemukan mati di kandangnya pada Senin 6 November 2023, sekitar pukul 08.00 WIB. Satwa dilindungi ini diduga tewas karena sakit yang dialaminya.
Nama Erha yang disematkan kepada harimau berjenis kelamin jantan itu adalah singkatan dari Rahudman Harahap. Oleh karena itu, begitu mendapat informasi soal kematiannya, mantan Wali Kota Medan, Rahudman Harahap langsung bergerak cepat ke lokasi. Setibanya di sana, dia berjalan cepat menuju kandang Erha, meskipun harimau berusia 11 tahun itu telah dikubur.
Saat berjalan ada pemandangan yang membuat Wali Kota Medan periode 2010-2013, itu geleng-geleng kepala. Petugas Medan Zoo harus membuka paksa gembok menuju kandang Erha menggunakan batu. Ini memperlihatkan bahwa keadaan di Medan Zoo sudah tidak terurus dengan baik.
“Dulu kan sudah ku bikin bagus ini. Kenapa jadi begini. Ada-ada saja kalian,” ucap Rahudman dengan nada kesal.
Di hadapan wartawan, Dewan Pakar Partai NasDem Sumut itu menegaskan, ketika menjabat sebagai wali kota, dirinya memberi perhatian khusus untuk Medan Zoo. Namun hari ini kondisinya seperti tidak terurus sehingga satwa yang dilindungi itu mati dengan kondisi memprihatinkan.
“Harimau ini lahir saat saya menjabat sebagai Wali Kota Medan. Makanya saya ingat,” kenangnya.
Politisi dari Partai NasDem itu menyampaikan kritik terkait kondisi Medan Zoo saat ini. Bukan hanya penanganan terhadap satwa, fasilitas juga terlihat banyak yang rusak. Oleh sebab itu, Rahudman meminta Pemkot Medan untuk memberikan perhatian agar keberlangsungan satwa di kebun binatang ini bisa lebih baik. Apakah dengan cara membuat kebijakan, mengalokasikan penyertaan modal atau mendatangkan investor.
“Saya prihatin melihat kondisi Medan Zoo hari ini. Masalah ini harus ditangani dengan serius. Untuk itu, saya mohon kepada Pak wali kota agar masalah ini dijadikan perhatian khusus, karena ini kebanggaan kita,” kata Rahudman.
Caleg DPR RI dari Partai NasDem ini juga mendorong Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut melakukan pengawasan terhadap kesehatan hewan di Medan Zoo. Meskipun harimau yang mati ini di bawah pengelolaan Pemkot Medan.
“BBKSDA juga harus memperhatikan ini. Jangan ada korban dulu baru diperhatikan. Bantu pemerintah kota. Lakukan langkah-langkah terbaik untuk ini,” ujarnya.
Rahudman menunjukkan puncak kekecewaannya dengan mencopot plank nama Erha yang terpasang di kandangnya. “Saya tidak ingin ada lagi harimau yang mati di Medan Zoo,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Manajemen Medan Zoo mengatakan bahwa Erha sudah sakit sejak 1 November 2023. Tidak mau makan semakin membuat kondisinya melemah.
“Awal-awalnya gak mau makan. Makanya (Erha) tampak kurus,” kata Staf Bidang Pembukuan Medan Zoo, Arfan.
Penanganan medis terhadap Erha dilakukan pada Jumat 3 November 2023. Sejak saat itu dia ditangani secara intensif. Namun, Erha ditemukan dalam kondisi mati sekitar pukul 08.00 WIB. Setelah dilakukan nekropsi, Erha dikubur di areal Medan Zoo.
Sebagai informasi, harimau Sumatera Erha adalah anak dari hasil perkawinan harimau Sumatera bernama Anhar dan harimau Sumatera Manis. Erha lahir di Medan Zoo pada 18 Oktober 2012.
Sekarang ini ada 12 harimau yang menjadi penghuni di Medan Zoo. Lima harimau Sumatera dan tujuh lainnya harimau benggala. Raja hutan ini ditempatkan di ruang sempit, tidak di lepas di kandang untuk dilihat oleh para pengunjung.
Wali Kota Medan, Bobby Nasution sempat membawa Raffi Ahmad ke Medan Zoo untuk berinvestasi. Rencana investasi akan dilakukan pada Mei 2022. Akan tetapi, Raffi mengumumkan penundaan investasinya pada Maret 2023. Dalihnya, dia ingin melakukan desain ulang. Namun hingga saat ini tidak ada kejelasan soal investasi tersebut. (FAD)
