Sumut  

Percepatan Akses Keuangan dan Pemulihan Ekonomi Dengan Sinergisitas OJK dan Pemprovsu

MEDANHEADLINES.COM, Medan – Pemulihan ekonomi dan percepatan akses keuangan terus diimplementasikan melalui sinergi antara Pemprov Sumut dengan OJK dan industri jasa keuangan di Sumatera Utara. Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat menerima audiensi Kepala OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Medan

“Sinergi yang dilakukan merupakan usaha bersama danmotor penggerak pemulihan ekonomi. Ini membutuhkan energi, pemikiran serta kebijakan yang sigap dan tepat. Saya berharap sinergi ini dapat terus diperkuat untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan mewujudkan Sumatera Utara yang maju, sejahtera dan bermartabat,” kata Gubernur.

Gubernur mengapresiasi OJK yang selama ini aktif menginisiasi dan mengawal pelaksanaan program perluasan akses keuangan dan pemulihan ekonomi daerah terutama melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang sudah terbentuk di seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara dan mengharapkan OJK dan TPAKD dapat terus membuat program yang riil dan membantu masyarakat, khususnya UMKM yang membutuhkan akses keuangan.

“Tolong ini riil untuk UMKM, agar bisa dapat akses keuangan dengan mudah.Terus semangat, berbuatlah yang terbaik, dan berinovasi untuk upaya pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Sumatera Utara,” pesan Gubernur.

Yusup Ansori, Kepala OJK Kantor Regional 5 Sumatera Bagian Utara dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa dalam rangka perluasan akses keuangan yang sejalan dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi, OJK dan Pemerintah Daerah terus berkoordinasi melalui TPAKD yang juga melibatkan Bank Indonesia, Kementerian/Lembaga dan Industri Jasa Keuangan. TPAKD telah terbentuk di seluruh 33 Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara merupakan yang terbanyak dan salah satu yang tercepat pembentukannya secara nasional.

Dalam rangka menggerakkan perekonomian melalui optimalisasi TPAKD secara lebih luas, pada Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2020, pengurus TPAKD seluruh Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara akan dikukuhkan pada tanggal 20 Oktober 2020 mendatang secara virtual oleh Gubernur Sumatera Utara.

Yusup Ansori memaparkan bahwa TPAKD di Sumatera Utara aktif menggerakkan sektor riil dan UMKM melalui berbagai program perluasan akses keuangan. Program pembiayaan KUR baik skema perorangan maupun kelompok/klaster pada periode Januari hingga September 2020 telah disalurkan sebesar Rp5,25 Triliun kepada 132.073 debitur, meningkat 13,63% dibanding capaian periode yang sama tahun 2019. OJK dan Pemerintah Daerah terus berupaya memfasilitasi UMKM di daerah melalui dukungan pendataan UMKM dalam Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) dan berbagai kegiatan business matching komoditas unggulan. Program business matching TPAKD telah merealisasikan pengembangan usaha komoditas Kopi di Kabupaten Dairi melalui pembiayaan KUR Klaster di Kabupaten Dairi.

Hingga 7 Oktober 2020, melalui dukungan Bank BNItelah direalisasikan KUR Klaster senilai Rp7,27 milliar kepada 429 petani di sentra perkebunan kopi Kabupaten Dairi. Skema pembiayaan klaster ini didukung oleh offtaker PT SSC mitra Starbucks untuk jaminan pemasaran hasil pertanian dan asistensi teknis dari Dinas Pertanian Dairi. Program KUR Klaster ini saat ini diperluas pelaksanaannya pada TPAKD Kabupaten Tapanuli Utara melalui rencana kerja sama PT Bank Sumut dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dan Perusda untuk pembiayaan klaster petani Jagung dan Tani Padi. Selain itu, penyaluran Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) juga tumbuh tinggi 126,15% dengan nominal Rp 100,73 Miliar kepada 22.060 debitur. Sementara itu, skema Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir dari PT Bank Sumut melalui Kredit Sahabat Insan Pengusaha Pemula (SIPP) telah terealisasi sebesar Rp47 miliar kepada 3.732 debitur sejak pertama kali diuncurkan di Februari 2017.

OJK dan TPAKD juga mengakselerasi penyebaran agen Laku Pandai (branchless banking) di seluruh desa/kelurahan melalui program One Village One Agent (OVOA). Saat ini penyebaran agen Laku Pandai telah hadir di 4.577 Kelurahan/Desa di Sumatera Utara posisi Juni 2020 atau 74,91% dari total 6.110 desa/kelurahan di Sumut. OJK juga mendorong penguatan BUMDes/BUMADes sebagai Agen Laku Pandai, dimana per Juni 2020 telah terdapat 495 BUMDes di Sumatera Utara yang menjadi Agen Laku Pandai Bank. Untuk peningkatan literasi dan inklusi keuangan pada kelompok pelajar, OJK mendorong perluasan gerakan Ayo Menabung melalui program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) yang didukung oleh penerbitan Surat Edaran oleh seluruh Pemerintah Daerah di Sumatera Utara, dimana per Agustus 2020 tercatat sudah 2.642.915 pelajar SD/SMP/SMA di Sumatera Utara yang telah memiliki rekening tabungan di Bank, atau 88,51% dari total 2.986.166 pelajar berdasarkan data Kemendikbud RI. Capaian ini telah melebihi dari target nasional yakni 50% di tahun 2020.

Yusup Ansori juga menyampaikan bahwa ditengah tantangan pandemi Covid-19, kinerja sektor jasa keuangan di Sumatera Utara masih terjaga stabil dengan tingkat risiko yang terkendali. Berdasarkan pemantauanhingga akhir Agustus 2020, indikator total aset perbankan mencapai Rp274,76 trilliun dapat tumbuh 9,04% yoy, didukung oleh penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang bahkan mampu tumbuh double digit 10,38% yoy. Sementara itu, indikator penyaluran Kredit masih dapat tumbuh positif 0,20% yoy disertaidengan Non Performing Loan (NPL) yang tetap terkendali 3,76%.

Kebijakan OJK dan Pemerintah dalam rangka stimulus perekonomian melalui program restrukturisasi kredit dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) lainnya efektif menjaga kinerja industri jasa keuangan tetap stabil dalam menghadapi pandemi Covid-19. Hingga 2 Oktober 2020, realisasi kebijakan restrukturisasi kredit/pembiayaan di Sumatera Utara telah mencapai Rp25,15 triliun kepada 479.331 debitur. Untuk program ekspansi kredit melalui penempatan dana negara di Bank HIMBARA, telah tersalur sebesar Rp4,55 Triliun atau 135% dari target per September 2020 sebesar Rp3,55 Triliun. Sementara itu, program penempatan dana pemerintah pada PT Bank Sumut sebesar Rp1 Triliun dengan target penyaluran kredit sebesar Rp2 trilliun sampai dengan akhir tahun 2020.

Direktur Utama PT Bank Sumut, Muhammad Budi Utomo dalam kesempatan tersebut melaporkan bahwa rencana ekspansi kredit dalam rangka PEN tersebut akan disalurkan pada sektor usaha produktif yang akan menyasar pelaku UMKM antara lain di wilayah pedagang pasar bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan PD Pasar melalui program Sapa Pedagang Pasar dengan piloting di Kota Medan.“Program ini segera diluncurkan melalui penyaluran skim KUR Super Mikro dalam rangka program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir disertai rencana digitalisasi pedagang pasar dengan Sumut Mobile dan potensi sebagai agen Laku Pandai ke depan, ” kata Dirut Bank Sumut.

OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Kabupaten/Kota, Bank Indonesia, DJPB Kemenkeu, serta Industri Jasa Keuangan secara bersama terus mendorong percepatan program pemulihan ekonomi ini melalui koordinasi, sosialisasi, edukasi, business matching, pendampingan, dan bimbingan teknis,baik kepada pelaku UMKM, pelaku industri jasa keuangan, maupun OPD pemerintah daerah, yang diharapkan dapat memicu dan menumbuhkan kembali perekonomian di Sumatera Utara.

“Seluruh capaian ini baik program perluasan akses keuangan maupun program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) merupakan sinergi bersama OJK dan stakeholders yang akan terus ditingkatkan untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi di Sumut” tutupnya.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.