Pesawat Air India Express Kecelakaan, 18 Orang Dinyatakan Tewas

 

MEDANHEADLINES.COM – Air India Express yang membawa 191 orang jatuh di sebuah lembah hingga terbelah menjadi dua bagian saat mendarat di bandara Kozhikode Kerala pada Jumat (7/8/2020).

Menyadur Gulf News, Sabtu (8/8/2020), penerbangan khusus yang menggunakan pesawat Boeing 737 tergelincir saat landing di bandara Kozhikode Kerala pada Jumat.

Pesawat tersebut terbang dari Dubai untuk membawa kembali orang-orang India yang terlantar karena pandemi virus corona.

Pesawat melewati landasan di Kozhikode di negara bagian Kerala pada Jumat malam kemudian menabrak tanggul hingga badan pesawat terbelah menjadi dua, menurut laporan berita setempat.

“Bahan bakar bocor sehingga merupakan keajaiban bahwa pesawat tidak terbakar, jumlah korban bisa jauh lebih tinggi,” kata seorang pejabat senior darurat di tempat kejadian.

Renjith Panangad, seorang penumpang berumur 34 tahun tersebut menuturkan bahwa saat pesawat itu menyentuh tanah dan kemudian semuanya menjadi “kosong”.

“Setelah kecelakaan itu, pintu darurat terbuka dan entah bagaimana saya menyeret diri saya keluar,” katanya.

“Bagian depan pesawat hilang – benar-benar hilang. Saya tidak tahu bagaimana saya melakukannya, tetapi saya bersyukur. Saya masih terguncang.” sambungnya.

Menteri Penerbangan Hardeep Singh Puri mengatakan jumlah korban tewas akibat insiden tersebut meningkat menjadi 18 orang.

Korban tewas termasuk dua pilot serta bayi berusia 10 bulan dan 18 bulan, menurut laporan AFP dari daftar rumah sakit. Sedikitnya 15 orang menderita luka kritis, kata dokter.

Dalam wawancara eksklusif dengan Gulf News, pendiri Aster MIMS Hospital, Dr Azad Moopen mengonfirmasi berita tersebut pada Jumat malam.

“Saat ini ada 38 pasien yang dirawat di MIMS. Tiga orang meninggal karena luka-luka mereka. Tiga orang lainnya kritis. Ada kebutuhan mendesak akan darah O negatif untuk pasien.” jelas Dr Azad.

“Kami sudah mengerahkan segalanya untuk korban. Kami memiliki kemampuan penuh untuk menghadapi krisis yang tidak menguntungkan seperti ini,” katanya.

“Itu adalah bencana yang menunggu untuk terjadi. Sudah lama kami meminta landasan pacu di atas lembah untuk diperpanjang hingga 12.000 kaki. Saat ini ketinggian 9.000 kaki. Kami berharap ini segera direalisasikan.” kata Dr Moopen.

Tim dari Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA) yang menyelidiki kecelakaan pesawat Air India Express di bandara Kozhikode sudah menemukan kotak hitam (black box) pada hari Sabtu.

Kotak hitam merekam percakapan antara pilot dengan menara pengawas lalu lintas udara, selain dari data penerbangan. Penerbangan tersebut dipimpin oleh pilot veteran DV Sathe dan co-pilot Akhilesh Kumar.

Menurut pedoman penerbangan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan melakukan penyelidikan rinci dan mengidentifikasi penyebab kecelakaan yang sebenarnya. (red/suara.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.