Syafii Maarif. TEMPO//Hilman Fathurrahman W
MEDANHEADLINES.COM-Buya Syafii ikut prihatin dengan kabar dugaan penolakan perayaan Natal terhadap sebagian umat Nasrani oleh Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan.
Kabar baiknya, cendekiawan muslim ini mengaku sudah dihubungi oleh Sang Bupati pada , Senin, 23 Desember 2019.
“Dia telepon saya. Ada unsur politik untuk menghadapi pilkada (Dharmasraya) tahun depan,” ujar Syafii saat ditemui Tempo di Masjid Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Senin, 23 Desember 2019 petang.
Menurut penjelasan Sutan sebagaimana disampaikan Syafii, ada orang Padang berinisial S yang diduga melakukakan kampanye hitam. Orang yang mengobok-obok tersebut mempunyai tujuan politik untuk pilkada yang akan digelar pada September 2020.
“Bupati di satu pihak dituduh anti Islam. Di lain pihak (dituduh) pro Kristen. Jadi susah,” kata Syafii.
Dan pukul 09.00 tadi pun, lanjut Syafii, ia juga mendapat informasi bahwa Kapolda Sumatera Barat Inspektur Jenderal Toni Hermanto juga telah mendatangi masyarakat Kristen yang disebut tidak diperbolehkan merayakan Natal itu. Namun ia belum mendapatkan informasi hasil pertemuan tersebut.
Ia meminta Tempo untuk mengkonfirmasi langsung kepada Sutan Riska maupun warga Kristen di sana.
“Biar tahu petanya dengan jelas,” kata mantan Pimpinan Umum PP Muhammadiyah itu.
Selama ini, menurut Buya Syafii, kehidupan antar agama masyarakat di sana baik-baik saja.
“Aman-aman saja. Enggak aneh-aneh,” kata Syafi’i.
Artikel ini sudah terbit di Tempo.co
(pace)