Ragam  

Mie Ayam Sinar Utama, Cita Rasa dan Konsep Klasik

MEDANHEADLINES.COM, Medan –  Di Indonesia, Mie Ayam atau Bakmi Ayam sudah cukup populer. Walau makanan ini bukan asli dari Indonesia, namun di setiap penjuru Nusantara, Mie Ayam sudah sangat mudah untuk ditemui.

Tahukah kamu, bahwa Mie Ayam berasal dari Tiongkok, tetapi mie ayam yang serupa di Indonesia tidak ditemukan di Tiongkok. Mie ayam aslinya dari Tiongkok Selatan terutama dari daerah-daerah pelabuhan seperti Fujian dan Guandong.

Bagi kamu pecinta mie ayam, tidak ada salahnya mencicipi kuliner satu ini di Warung Mie Ayam & Kopi Sinar Utama, di Jalan Sriwijaya Medan. Nah, makan mie ayam di tempat ini, seakan merasakan suasana klasik Tiongkok. Sebab, interiornya didesain khas ala-ala Tiongkok. Namun, tetap mengutamakan kehalalan. Jadi, bagi kamu yang muslim, tidak perlu khawatir.

Penasaran dengan rasa mie ayam di Warung Mie Ayam & Kopi Sinar Utama, kami pun memesan 1 porsi mie ayam klasik. Mie ayam satu ini diberi suwiran ayam ditambah telur dan disiram dengan kuah hingga menutupi mie yang ada dimangkuk.

Owner Warung Mie Ayam & Kopi Sinar Utama, Januardi Wijaya mengaku, memilih mie ayam menjadi salah satu menu utama di warungnya. Sebab, mie ayam merupakan menu yang simpel dan sederhana, dan masih banyak yang suka.

“Orang yang pesan tidak akan berpikir dua kali untuk rasa. Berbeda dengan makanan kekinian, perlu waktu untuk mencari marketnya,” katanya, Senin (16/12).


Pria berusia 27 tahun ini menjelaskan, bisnis mie ayam yang dibukanya berawal dari hobinya yang suka makan mie.

“Jadi, saya ini suka mie. Dalam seminggu ada tiga kali makan mie. Saya pernah mencoba membuat mie sendiri dan banyak yang suka. Dari situ berani membuka bisnis ini,” ujarnya.

Ia mengaku, membuka warung mie ayam dengan konsep sederhana, berbeda dengan kafe kekinian.

“Saya sebenarnya ingin menyajikan kultur melalui cita rasa, dan diharapkan ini dapat menjadi representasi mie ayam internasional,” ungkap pria yang telah 15 tahun bergelut di bidang fotografi dan perfilman ini.

Untuk harga, katanya, cakwe pandan Rp15.000 per porsi, tahu goreng Rp15.000, mie ayam klasik Rp23.000, mie ayam jumbo Rp28.000 dan nasi ayam klasik Rp25.000 per porsi.

“Untuk minuman dengan jenis kopi di mulai dari Rp15.000 hingga Rp25.000,” jelasnya.

Ia pun berharap, ke depannya target penjualan mie ayam dapat mencapai 300 porsi per hari.

“Untuk mempertahankan cita rasa kita menggandeng chef yang benar-benar mengerti akan rasa,” pungkasnya. (raj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.