MEDANHEADLINES.COM, Medan – Rencana penguburan terduga pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan diwarnai wacana penolakan dari sebagian masyarakat.
Namun kenyataan di lapangan, Warga sekitar pemakaman dan sanak tetangga rumah terduga pelaku justru tak ada yang menolak
Bahkan warga akan membantu proses fardu kifayah (pengurusan jenazah dalam agama Islam).
“Secara Syariat Islam, orang kampung sini membantu menyelesaikan perkara Islam-nya,” ujar Amin Tanjung, warga sekitar pemakaman.
Warga juga tak ambil pusing apa yang telah dilakukan RMN. Bagi mereka itu urusan dosa pribadi yang akan dipertanggungjawabkan pelaku dengan Tuhan.
“Kami tidak sepakat dengan penolakan itu,” kata Amin.
Kepala Lingkungan setempat juga mengatakan hal senada. Dia menegaskan jika warganya tidak ada yang menolak jenazah terduga pelaku.
“Kalau kita dari lingkungan sini enggak ada masalah,” kata Dermawan Ginting, Kepling X, Keluraha Sei Sikambing D yang ditemui di sekitar pemakaman.
Sebelumnya, sekelompok massa yang mengaku dari Garuda Merah Putih Community Sumut berunjuk rasa di seputar pemakaman. Mereka menolak jenazah di kuburkan di pemakaman itu.
Unjuk rasa ini membuat warga marah. Unjuk rasa pun hanya berlangsung sebentar. Sebelum akhirnya membubarkan diri.
“Warga khususnya lingkungan X dan juga warga dari Kelurahan yang berdomilisi Jalan Jangka mereka tidak keberatan dikubur kemari,” tukas Dermawan.
“Sempat ada semacam adu argumen. mereka melaksanakan orasi ada beberapa menit setelah mereka melakukan orasi mereka pergi dari sini.
Kita enggak tahu. Mereka ngakunya entah dari aliansi apa. Tapi mengatasnamakan warga Medan. Alasanya pastinya mereka menolak pelalu dikubur di sini,” pungkasnya.(red)